London – Inggris bakal memasukkan sayap politik Hizbullah dalam daftar hitam teroris Inggris. Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid mengatakan, keputusan ini diambil karena sulit membedakan mana sayap politik dan militer Hizbullah, yang menurutnya berkontribusi pada tidak stabilnya situasi di Timur Tengah.
“Hizbullah terus berupaya untuk mengacaukan situasi rapuh di Timur Tengah dan kami tidak lagi dapat membedakan antara sayap militer mereka yang sudah dilarang dan partai politik,” ucap Javid, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (26/2).
Baca juga : Pasukan AS Serang Kelompok Teroris Al Shabaab di Somalia, 35 Militan Tewas
“Karena itu, saya telah mengambil keputusan untuk melarang kelompok itu dalam keseluruhannya,” sambungnya.
Keputusan Javid masih membutuhkan persetujuan dari Parlemen Inggris untuk dapat disahkan. Saat ini, Inggris dan Uni Eropa (UE) hanya mengklasifikasikan sayap militer Hizbullah sebagai entitas teroris.
Hal ini memungkinkan anggota politik Hizbullah untuk beroperasi di negara itu, muncul pada rapat umum tahunan al-Quds di London yang penuh dengan bendera organisasi, yang mempromosikan penghancuran negara Yahudi.
Inggris telah melarang sayap militer Hizbullah pada 2008 setelah milisi asal Libanon menyerang tentara Inggris di Irak dan UE pada 2013 karena peran kelompok itu dalam serangan terhadap sebuah bus wisata Israel di Bulgaria.