Hillary Clinton: Aksi Teroris Domestik Serang Pondasi Demokrasi AS

Jakarta — Mantan ibu negara Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut bentrokan yang terjadi di Gedung Capitol Hill, Washington DC, sebagai aksi teroris domestik yang menyerang fondasi demokrasi AS, Rabu (1/6/2021) waktu setempat.

“Saat ini, teroris domestik menyerang fondasi demokrasi kita yaitu transisi kekuasaan secara damai setelah pemilihan presiden yang bebas. Kita harus menegakkan kembali aturan hukum dan meminta pertanggungjawaban,” cuitnya di Twitter.

“Demokrasi telah rapuh. Pemimpin kita harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk melindunginya,” kata Clinton.

Today, domestic terrorists attacked a foundation of our democracy: the peaceful transfer of power following free elections.

We must reestablish the rule of law and hold them accountable.

Democracy is fragile. Our leaders must live up to their responsibility to protect it.

— Hillary Clinton (@HillaryClinton) January 6, 2021

Today, domestic terrorists attacked a foundation of our democracy: the peaceful transfer of power following free elections.

We must reestablish the rule of law and hold them accountable.

Democracy is fragile. Our leaders must live up to their responsibility to protect it.

— Hillary Clinton (@HillaryClinton) January 6, 2021

Sebagaimana diketahui, massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu ke dalam Gedung Kongres Capitol Hill untuk menolak pengesahan hasil Pilpres 2020.

Menurut sumber seorang anggota Kongres AS, petugas kepolisian pengamanan objek vital langsung bersiaga dengan mencabut senjata api ketika massa Trump hendak menerobos ke ruang sidang.

Sumber itu mengatakan para pendukung Trump terus menggedor-gedor pintu masuk ruang sidang yang dikunci.

Petugas keamanan Kongres dilaporkan menembakkan gas air mata untuk memaksa para pendukung Trump keluar dari Gedung Kongres. Situasi yang mencekam itu membuat Kongres memutuskan melakukan reses sidang pengesahan hasil pilpres.

Setelah bentrokan tersebut, Trump kemudian mengajak para pendukungnya untuk melakukan unjuk rasa damai dan tidak terpancing dengan provokasi.

“Saya meminta semua orang di Capitol untuk tetap damai. Tidak ada kekerasan! Ingat, KAMI adalah Partai Hukum & Ketertiban. Terima kasih!,” cuit Trump di Twitter.

Saat ini kerumunan massa telah membubarkan diri menyusul pemberlakuan jam malam pukul 18.00 Rabu petang. Kerumunan massa terlihat berjalan menjauh dari Capitol mulai pukul 18.25.

Polisi disebut berhasil membubarkan kerumunan dari halaman di sisi barat gedung Kongres dan memindahkan mereka kembali ke sekitar kolam gedung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dari aparat kepolisian maupun massa, meski mereka sempat meneriaki petugas saat diminta mundur.

Namun kabar terakhir mengungkapkan bentrokan itu mengakibatkan seorang wanita meninggal dunia.