Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyambut hangat
kedatangan rombongan Bhikku Thudong yang melakukan perjalanan
spiritual menuju Candi Borobudur dalam rangka perayaan Hari Raya
Waisak 2025, Sabtu akhir pekan kemarin. Hal ini menjadi bukti komitmen
UNIMMA dalam merawat toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Para Bhikkhu yang berasal dari Thailand ini disambut secara istimewa
di Kampus 2 UNIMMA. Suasana penuh kehangatan tampak saat barisan
mahasiswa berdiri rapi di sekitar gedung Rektorat sambil mengibarkan
bendera Merah Putih. Tak hanya itu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Mentari turut mengawal perjalanan Bhikkhu dengan berlari bersama
komunitas lari lainnya. Pihak kampus juga membagikan makanan ringan
sebagai bentuk dukungan atas perjalanan spiritual yang mereka tempuh.
Rektor UNIMMA, Lilik Andriyani, memberikan sambutan langsung kepada
para Bhikkhu Thudong. Ia menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah
momen yang membawa pesan damai bagi semua pihak.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada para Bhikkhu Thudong.
Kehadiran mereka membawa pesan damai dan pelajaran berharga tentang
kegigihan, ketulusan, serta penghormatan terhadap sesama,” ujar Lilik.
Menurutnya, kegiatan penyambutan ini sejalan dengan semangat UNIMMA
yang menjunjung tinggi nilai keberagaman. Mahasiswa UNIMMA berasal
dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya, sehingga kampus
ini menjadi ruang inklusif bagi semua kalangan.
“Penyambutan ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga
simbol dukungan terhadap nilai-nilai perdamaian dan kebhinekaan di
Indonesia. Kami percaya bahwa harmoni antarumat beragama dapat tumbuh
dari tindakan sederhana yang bermakna,” lanjutnya.
Kegiatan ini dinilai sebagai langkah konkret dalam memupuk toleransi
di tengah masyarakat yang majemuk. Tidak hanya mempererat hubungan
antarmanusia, UNIMMA juga ingin menanamkan nilai-nilai luhur kepada
para mahasiswanya agar menjadi agen perdamaian di lingkungannya
masing-masing.
Penyambutan Bhikkhu Thudong juga menjadi momen reflektif bagi seluruh
sivitas akademika. Mereka melihat secara langsung bagaimana semangat
spiritualitas dan kesederhanaan para Bhikkhu dapat menjadi inspirasi
dalam menjalani kehidupan yang harmonis dan damai.
Wakil Rektor III UNIMMA, Slamet Widodo, menambahkan bahwa kegiatan ini
merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Islam berkemajuan yang
diusung Muhammadiyah. Menurutnya, Islam yang rahmatan lil ‘alamin
harus diwujudkan dalam tindakan sosial yang nyata, salah satunya
dengan membangun relasi antariman yang harmonis.
“Semangat toleransi bukan hanya diwacanakan, tetapi harus
dipraktikkan. Kehadiran Bhikkhu Thudong adalah anugerah yang
memperkaya pengalaman spiritual dan sosial kita semua,” jelas Slamet.
Salah satu mahasiswa UKM Mentari, Rian Pradipta, mengaku bangga bisa
terlibat langsung dalam kegiatan ini. “Kami merasa terhormat bisa
menyambut dan mengawal para Bhikkhu. Ini bukan sekadar lari bersama,
tapi simbol bahwa kita bisa berjalan berdampingan meski berbeda
keyakinan,” ungkapnya.