Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta semua pihak menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai momentum kebangkitan bersama dalam menghadapi wabah COVID-19 di Tanah Air.
“Kalau pada 1908 Boedi Oetomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, saat ini saya kira momentum yang pas untuk menggalang gerakan bersama menghadapi wabah COVID-19,” ujar Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (20/5).
Gerakan pemuda, kata dia, dapat menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kepedulian dan kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
“Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan dengan kesadaran bersama dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar dia.
Namun, menurut legislator Partai NasDem itu, menanamkan kesadaran masyarakat untuk menghadapi wabah COVID-19 secara bersama inilah yang hingga saat ini belum sepenuhnya berhasil direalisasikan.
Dia mengatakan, kesadaran bersama masyarakat ini sangat penting, karena apabila hanya sebagian masyarakat saja yang peduli, upaya untuk mengatasi COVID-19 akan sia-sia.
“Seperti yang terjadi saat ini. Sebagian masyarakat mematuhi anjuran untuk tetap di rumah, jaga jarak dan memakai masker. Tetapi pada saat yang sama sebagian masyarakat lainnya berbondong- bondong ke pasar, pusat perbelanjaan dan area publik tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Ya upaya pengendalian virusnya sia-sia,” ujar dia.
Lebih lanjut Lestari mengatakan yang dibutuhkan saat ini ialah gerakan yang masif untuk menyadarkan masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan bila terpaksa keluar rumah.
Dia berharap di tengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional hari ini, para pemuda dapat menginisiasi sebuah gerakan yang bisa menumbuhkan kesadaran bersama di tengah masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tanah Air.
“Upaya untuk membentuk gerakan kesadaran bersama ini bisa dimulai dari lingkungan terkecil di keluarga, rekan sejawat, hingga komunitas dan bisa meluas ke masyarakat,” ucap Lestari.