Hari Pancasila Bukan Sekadar Ritual Tahunan, Tapi Ajang Refleksi dan
Penguatan Komitmen Kebangsaan

Padang – Seluruh masyarakat Indonesia diajak untuk memperkuat
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Ajakan
itu disampaikan Ketua Badan Kehormatan DPD RI, Leonardy Harmainy Dt
Bandaro Basa dialog bertema “Relevansi Peringatan Hari Lahir Pancasila
Dengan Kekinian” di Dinamika Publik Radio Padang FM, yang juga
dihadiri oleh Rektor Universitas Ekasakti, Prof Sufyarma Marsidin.

Leonardy menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar ritual tahunan,
melainkan ajang refleksi dan penguatan komitmen terhadap nilai-nilai
esensial yang vital bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa.

Leonardy menjelaskan bahwa Pancasila lahir dari proses panjang yang
didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dan pengalaman dari bangsa
lain di dunia.

“Pancasila diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, namun tetap
berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan besar bangsa Indonesia
sendiri,” ujar Leonardy yang juga Ketua Majelis Pembina PD Persatuan
Tarbiyah Islamiyah Sumbar.

Menurutnya, Pancasila sebagai sistem etika merupakan panduan hidup
bagi setiap warga negara dalam bersikap dan bertingkah laku, dengan
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

Leonardy menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini,
meski sudah 26 tahun era reformasi berjalan. Tantangan tersebut
terkait dengan kurangnya pemanfaatan nilai-nilai agama dan budaya
sebagai sumber etika, yang berakibat pada krisis moral dan akhlak,
ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan hak asasi manusia.

Untuk mengatasi masalah ini, Leonardy mengusulkan beberapa solusi,
antara lain menjadikan nilai-nilai agama dan budaya bangsa sebagai
sumber etika kehidupan, menegakkan supremasi hukum secara konsisten,
serta memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang
demokratis.

Dia juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi emas 2045, di
mana Indonesia akan memiliki proporsi usia produktif yang besar,
dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini.

Rektor Universitas Ekasakti Prof Sufyarma Marsidin menjelaskan bahwa
pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang menekankan nilai kebangsaan,
internasionalisme, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan, sangat
relevan dengan kondisi saat ini.

Sufyarma juga mendukung usulan untuk menghidupkan kembali mata
pelajaran Pancasila di sekolah-sekolah agar nilai-nilai filosofis dan
ideologi bangsa tertanam sejak dini.