Washington – Setidaknya 150 orang tewas dalam aksi 400 lebih insiden penembakan yang terjadi di Amerika Serikat menjelang akhir pekan lalu hingga Minggu (4/7), ketika Negeri Paman Sam sedang merayakan hari kemerdekaan.
Data tersebut didapat dari laporan yang dihimpun kelompok Gun Violence Archive selama 72 jam sejak Jumat (1/7) hingga hari kemerdekaan AS.
Dikutip dari CNN, Selasa (6/7), insiden terbanyak dengan 21 insiden penembakan yang menelan korban 26 orang dalam rentang waktu tersebut.
Khusus di tanggal 4 Juli, kepolisian New York menerima laporan 12 penembakan dengan korban tewas mencapai 13 orang, meningkat dari tahun lalu, ketika terjadi delapan insiden yang menelan delapan korban.
Secara keseluruhan, insiden penembakan di New York memang meningkat 40 persen dalam setahun belakangan dengan 767 insiden dan 885 korban tewas.
Sementara itu, Chicago melaporkan 83 orang tertembak dalam serangkaian insiden sepanjang akhir pekan lalu, 14 di antaranya tewas.
Tak seperti kota lain, Chicago sebenarnya melaporkan tindak kejahatan lebih sedikit ketimbang tahun lalu. Namun, jumlah korban meningkat hingga 14 persen.
Atlanta juga melaporkan sejumlah penembakan, salah satunya menewaskan seorang pemain golf profesional, Gene Siller. Dalam insiden itu, dua orang lain juga dilaporkan tewas.
Di Cincinnati, Ohio, dua pria dilaporkan tewas dan tiga orang lainnya terluka akibat penembakan saat malam perayaan kemerdekaan AS pada Sabtu malam.
Selain itu, kepolisian Dalas juga menerima laporan dua penembakan terpisah pada 4 Juli. Tiga korban dilaporkan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat.