Palangkaraya – Paham kekerasan radikal dan terorisme telah menjadi ancaman serius bagi persatuan dan keutuhan masyarakat, ajaran-ajaran kekerasan dan kebencian yang berasal dari dua paham di atas berpotensi besar merusak kebersamaan masyarakat. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melalui mitra strategisnya, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan dialog bersama masyarakat guna menghadang penyebaran paham radikal yang dilaksanakan hari ini, Rabu (27/7/2016)..
Bertempat di Ballrom Hotel Dandang Tingang Kota Palangkaraya, BNPT menyelenggarakan Dialog Pelibatan Masyarakat dalam Mencegah Paham Radikal Terorisme Melalui Perspektif Ekonomi. Unsur ekonomi memang diakui menjadi salah satu pendorong bagi seseorang untuk bergabung dengan kelompok radikal bahkan teroris. Karenanya BNPT merasa perlu untuk melakukan dialog yang spesifik membahas terorisme dari perspektif ekonomi.
Direktur perlindungan BNPT, Brigjend. Pol Herwan Chadir menyatakan, faktor ekonomi dapat sangat mempengarhui perubahan pola pikir seseorang. Adanya jurang yang tajam antara si kaya dan si miskin bisa menjadi problem manakala ini berimbas langsung pada meningkatnya jumlah pengangguran dan kesulitan ekonomi, ini pun dikatakannya dapat mengubah pola pikir seseorang dari yang sebelumnya baik, menjadi orang yang sangat kejam dan dapat melakukan perbuatan radikal.
Herwan menambahkan, dipilihnya kota Palangkaraya sebagai tuan rumah kegiatan ini salah satunya disebabkan oleh fakta bahwa Kalimantan Tengah merupakan pulau yang sangat kaya, jika kekayaan itu dapat diolah dengan baik maka provinsi ini dapat membantu mengurangi tingkat radikalisme masyarakat dengan memberikan lapangan kerja. Ini tentu akan mengurangi jumlah kemiskinan dan sekaligus mengurangi potensi radikalisme di masyarakat.