Banda Aceh – Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme, utamanya tokoh sosial budaya guna mengarusutamakan kearifan lokal dalam meredam radikalisme.
“FKPT dibentuk oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, & Deradikalisasi BNPT untuk memainkan peranan tersebut di tengah-tengah masyarakat,” jelas Gautama saat menyampaikan Pidato Kunci sekaligus membuka secara resmi kegiatan Dialog Pelibatan Tokoh Sosial Budaya Dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh di Banda Aceh, Senin (21/11/16).
Gautama menambahkan, pemerintah tidak akan mampu mencegah terorisme sendirian, oleh karena itu partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan penanggulangan terorisme.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FKPT Aceh, Prof. Drs. Yusni Saby, M.A., Ph.D., menurutnya, Aceh adalah daerah yang potensial bagi tumbuh kembangnya ideologi radikal. “FKPT Aceh siap menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam menekan penyebaran paham kekerasan, khususnya di Aceh” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak hanya berpangku tangan, melainkan turut mengambil peran untuk menjaga keamanan, dimulai dari unit terkecil, yakni keluarga.
“Manakala kita dapat membentengi keluarga dan masyarakat kita dari pengaruh ajaran kekerasan, maka negara insyaallah akan damai” tutur Prof. Yusni Saby.
Dialog Pelibatan Tokoh Sosial Budaya Dalam Pencegahan Terorisme ini diselenggarakan oleh BNPT melalui FKPT Aceh yang menghadirkan kurang lebih 150 peserta dari unsur tokoh masyarakat, adat, dan kelompok masyarakat lainnya.