Jambi – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Ahmad Syukri, menyebut tantangan terorisme saat ini sudah semakin kompleks. Tidak hanya intensitas aksinya yang harus dihadapi, namun juga kualitas dan modus operandinya menunjukkan peningkatan signifikan.
Merespon kondisi tersebut, FKPT Jambi dan BNPT, Rabu (29/8/2018) menggelar kegiatan penguatan nasionalisme kepada kalangan pelajar setingkat SMA dan sederajat. Kegiatan yang digelar di aula Dinas Pendidikan Provinsi Jambi ini sendiri merupakan bagian dari Workshop Lomba Video Pendek BNPT tahun anggaran 2018.
“Anak-anak sekalian mungkin bertanya, kenapa kegiatan workshop pembuatan video ini diawali dengan upacara dan deklarasi pelajar damai? Penting untuk kalian mengenali dan memahami landasan ideologi bangsa yang akhir-akhir ini terasa mulai luntur, bahkan cenderung kehilangan makna,” kata Syukri dalam sambutannya.
Dalam pelaksanaan di Jambi dan 32 provinsi lain di Indonesia, workshop lomba video yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT memang selalu diawali dengan upacara dan deklarasi pelajar cinta damai. Ini merupakan cara yang diambil untuk menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan agar pelajar mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan individu atau golongan.
“Di tengah munculnya politik identitas yang mengarah pada kontra ideologi bangsa, segenap masyarakat diharapkan mampu melakukan penyegaran kembali, mengenali dan memahami landasan ideologi bangsanya,” tambah Syukri.
Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Jambi, Fredericka Nggeboe, mengatakan upacara dan deklarasi pelajar damai dilaksanakan sebagai penyeimbang agar bangsa ini tidak hanya melahirkan generasi cerdas, namun juga berakar dan memiliki jiwa kebangsaan kuat dan kokoh.
“Pelajar harus sejak dini mengenali keragaman Indonesia yang khas sebagai sebuah karunia, bukan menganggapnya sebagai pemicu pertentangan dan perpecahan. Untuk itu penting bagi kalangan pelajar diajak menggali dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila,” ungkap Fredericka.
Melalui penguatan nilai-nilai kebangsaan tersebut, pelajar diharapkan memiliki bekal yang cukup untuk menerima materi pembuatan video pendek sebagai sarana kontrapropaganda radikalisme dan terorisme. Dalam pelaksanaannya, 186 pelajar di Jambi mendapatkan pelajaran pembuatan video dari sineas Ratrikala Bhre Aditya dan aktor Teuku Rifnu Wikana. [shk/shk]