Bangkok – Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyadari ancaman kejahatan lintas negara yang kini tengah mengincar kawasan Asean meningkat tajam, terutama dengan kemajuan pesat yang dicapai oleh negara-negara Asean dalam bidang ekonomi dan pembangunan sosial, PBB meminta agar negara-negara di kawasan Asean membangun kerjasama untuk menjaga keamanan wilayah.
Karenanya, melalui salah satu cabangnya yang fokus pada isu obat-obatan terlarang dan kejahatan, UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) PBB mengumpulkan para petinggi dan institusi terkait dari negara-negara Asean untuk membahas kerjasama terkait pengawasan dan pengamanan kawasan perbatasan. Dalam pertemuan yang digelar di Bangkok 1-2 Mei 2017 ini, UNODC mengundang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk berbagi informasi seputar update terkini penanganan terorisme di Indonesia sekaligus membangun kerjasama untuk mengamankan wilayah Asean dari ancaman kejahatan transnasional, termasuk terorisme.
UNODC mengakui bahwa kawasan Asean mengalami kemajuan yang pesat, utamanya dalam bidang ekonomi dan sosial. Masyarakat dari negara-negara di Asean juga sudah semakin terintegrasi dengan baik. Hal ini menjadikan lalu lintas, baik berupa orang maupun barang, meninggi. Bagi UNODC, kondisi ini sangat baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun pihaknya juga mengingatkan bahwa kondisi ini juga membuka peluang terjadinya kejahatan yang dilakukan baik oleh perseorangan maupun kelompok dalam tingkat lintas negara.
Pada kesempatan ini UNODC menunjukkan data ancaman kejahatan dan terorisme di Asean yang meningkat pesat sejak 2016 lalu. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pemerintah dan kapasitas masyarakat di masing-masing negara dalam mengantisipasi ancaman ini. Karenanya konferensi ini diharapkan dapat segera mengatasi dua kendala di atas.
Alih-alih memandang ancaman ini sebagai alasan untuk berhenti berkembang, UNODC meminta negara-negara Asean untuk menjadikan ancaman ini sebagai tantangan yang pasti bisa diselesaikan. Seperti disampaikan oleh penasihat di kementerian kehakiman Thailand, Somchai Seangjai, konferensi ini ditujukan untuk membangun pola kerjasama yang lebih efektif dalam menanggulangi kejahatan dan terorisme transnasional.
“Kita harus bekerjasama secara lebih efektif dibanding masa-masa sebelumnya di mana kejahatan dan tantangan keamanan masih bersifat sangat lokal,” jelas Somchai.
Bagi Somchai, hal utama yang harus segera dilakukan adalah membangun kerjasama untuk pengawasan dan pengamanan kawasan perbatasan.
“Dengan pertimbangan bahwa kawasan Asean mengalami kemajuan di bidang ekonomi dan pembangunan yang sangat pesat, sekaligus tingkat kejahatan organisasi kriminal dan teroris lintas negara yang kita hadapi, kita sudah tidak punya lain kecuali bekerjasama untuk menemukan solusi di kawasan perbatasan,” tutupnya.