Jakarta – Kelompok peretas atau hacker yang menyebut dirinya sebagai The Distributed Denial of Secrets (DDoSecrets) merilis dokumen atau file penting sebanyak 296GB pada Jumat, 19 Juni 2020. Mereka mengklaim telah mencuri data itu dari 200 lembaga penegak hukum dan pusat fusi di Amerika Serikat (US law enforcement agencies and fusion centers).
Dilansir dari situs ZDnet, Selasa (23/6/2020), dokumen-dokumen yang disebut BlueLeaks ini dipublikasi secara online dan dapat diakses publik. Data yang dibocorkan itu berisi lebih dari 1 juta file, seperti dokumen yang dipindai, video, email, hingga file audio.
Menurut DDoSecrets, dokumen yang bocor tersebut sudah berusia lebih dari 10 tahun, di mana sebagian besar adalah laporan polisi dan FBI, buletin keamanan, panduan penegakan hukum, dan masih banyak lagi. Beberapa file diduga berisi informasi sensitif seperti nama, nomor rekening bank, dan nomor telepon.
Yang lebih mencengangkan lagi, nama Indonesia tercantum sebagai 1 dari 254 negara di daftar tersebut. Ditemukan 89 dokumen yang berkaitan dengan kasus terorisme seperti ISIS dan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Tanah Air.
Selain itu, DDoSecrets mengaku menerima data BlueLeaks dari Anonymous, kelompok peretas ternama. DDoSecrets sering dikategorikan sebagai alternatif untuk WikiLeaks.
Sebagian besar dokumen yang dipublikasikan diberi label “Netsential.com Inc,” sebuah perusahaan web hosting yang berbasis di Houston, Texas, AS. Pengguna yang menyisir file-file dari BlueLeaks berhasil mengidentifikasi beberapa peringatan keamanan dan panduan penegakan hukum yang dibagikan oleh pusat fusi pada 4 Juni 2020.
Lansiran tersebut berisi instruksi dan titik fokus bagi personel keamanan AS yang terlibat dalam aksi protes Black Lives Matter. Pusat fusi adalah asosiasi yang bertindak sebagai perantara dan pusat koordinasi antara negara dan penegak hukum setmepat dan lembaga pemerintah federal AS.
Pusat fusi terlibat dalam petugas pelatihan dan menyampaikan peringatan federal, panduan, dan instruksi lain dari pemerintah pusat ke kantor polisi setempat dan sebaliknya.