Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menggalakkan program pencegahan paham radikal terorisme di berbagai elemen masyarakat, khususnya pelajar dan generasi muda. Hal itu dilakukan untuk meredam gencarnya propaganda paham radikal terorisme baik melalui cara-cara konvensional maupun dunia maya.
Seperti diketahui, propaganda paham radikalisme dan terorisme di kalangan generasi muda, khususnya pelajar terus menghantui masyarakat di seluruh penjuru Nusantara. Fakta itu membutuhkan perhatian serius semua pihak demi untuk menyelamatkan generasi bangsa dari kehancuran. Apalagi paham radikalisme saat ini begitu cepat berkembang seiring berkembangnya kemajuan teknologi, terutama internet dan media sosial.
Generasi muda, terutama pelajar sangat rawan ditunggangi oleh propaganda kekerasan terutama ISIS, terutama melalui dunia maya dan media sosial. Hal itu tidak lepas dari keberadaan pelajar dan generasi muda yang tidak bisa dilepaskan dari dunia internet. Di sisi lain, generasi muda sangat haus akan informasi dan bacaan, sehingga bila mereka tidak bisa menyaring informasi dan bacaan yang ada di media sosial dan internet, dikhawatirkan mereka bisa terpangaruh paham radikalisme, terutama ISIS.
Fakta itulah yang membuat para pelajar SMA/SMK ini harus dibekali pengetahuan agama, moral, dan ideologi untuk membentengi dirinya dari propaganda radikalisme dan terorisme tersebut. Bahkan mereka perlu diberikan pemahaman itu sejak usia dini. Untuk itu, semua pihak terkait, terutama lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal harus serius memberikan langkah positif agar paham radikalisme tidak menjamur di kalangan pelajar. Disinilah peran para pendidik (guru) sangat vital untuk membantu menyelamatkan generasi penerus bangsa dari paham-paham sesat diatas.
Tidak hanya membekali mereka dengan ilmu agama yang baik serta ideologi Pancasila yang cinta damai, para guru serta pelajar SMA/SMK ini juga harus digandeng secara langsung dalam berbagai kegiatan pencegahan paham radikalisme dan terorisme. Sebagai badan negara yang fokus pada usaha pencegahan dan penanggulangan terorisme, BNPT memandang perlu upaya nyata untuk melindungi generasi muda dan pelajar SMA/SMK dari ancaman dan propaganda terorisme.
Itu diwujudkan BNPT dengan menggelar Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Guru dan Rohis SMA/SMK Dan Sederajat se-Jabodetabek, Kamis (9/6/2016). Dialog ini direncanakan akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menangah Hamid Muhammad, Ph.D, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, serta anggota Komisi III DPR RI Ahmad Basarah. Sestama BNPT Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara bertindak sebagai keynote speaker.
Selain itu juga tampil narasumber Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Drs. Hamidin, Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH. DR. Zakky Mubarak, MA, Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA, mantan teroris Abdurrahman Ayyub dan Ali Fauzi Manzi, serta korban bom Marriot, Tony Sumarno.