Mosul – Kelompok teroris internasional ISIS diketahui sengaja menggunakan cara sadis untuk melukai warga. Hal ini terjadi dalam perang perebutan wilayah Mosul di Irak akhir pekan lalu. Dalam pertempuran itu, senjata kimia yang digunakan ISIS dilaporkan telah melukai sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak, dan seorang petugas keamanan senior Irak.
Penggunaan senjata kimia itu sendiri baru diketahui usai pemeriksaan yang dilakukan oleh the International Committee of the Red Cross (ICRC) terhadap para korban perang. Dalam keterangan resminya, ICRC menyatakan bahwa pihaknya telah menerima pasien di kota Mosul yang terpapar oleh racun kimia.
Dikutip dari NBCnews.com, Senin (06/03/17), minggu lalu ICRC telah menerima sediktinya 15 pasien dengan kondisi yang sama; terpapar racun kimia.
“Kasus pertama yang kami tangani adalah seorang ibu dengan lima anaknya, berusia mulai dari 1 bulan hingga 11 tahun,” ungkap juru bicara ICRC, Iolanda Jaquemet kepada NBC.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan secara jelas bahwa mereka terpapar racun kimia, karena gejala yang mereka alami jelas. Mereka mengalami lecet, muntah, iritasi pada mata dan batuk,” tambahnya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan resminya juga telah menegaskan bahaya penggunaan senjata kimia dan kemungkinan besar kelompok ISIS melakukannya. “Kami telah memperingatkan penggunaan senjata kimia di pertempuran di Mosul, di mana warga yang tidak bersalah akan menghadapi penderitaan yang tidak terbayangkan.
Organisasi itu juga menambahkan, “Penggunaan bahan kimia adalah kejahatan perang!”
Seorang pejabat keamanan di Irak yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan penggunaan senjata kimia oleh ISIS. Menurutnya, ISIS menggunakan senjata jenis gas mustard untuk menyebarkan racun kimia.