Gun Gun Heryanto Nilai Peran Pemerintah Menangani Kasus Rohingya Cukup Baik

Jakarta – Pengamat politik Dr Gun Gun Heryanto menilai peran pemerintah dalam menangani masalah kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar sudah cukup baik. Dia juga meminta berbagai pihak agar tidak menjadikan isu tersebut sebagai katalisator yang dimanfaatkan untuk mendelegitimasi pihak tertentu.

Hal itu diungkapkan ketika dimintai pendapatnya mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh. “Saya pikir upaya pemerintah kita sudah cukup baik. Tapi, saya pikir jangan temporer ya, masalah ini adalah tragedi kemanusiaan yang membutuhkan langkah berkelanjutan,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Rabu (13/9/2017).

Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta itu juga meminta supaya pihak tertentu tidak menyudutkan pemerintah dalam menangani kasus ini. “Sekarang ini banyak hoax beredar di media sosial yang hanya membeberkan banyak sisi kesalahan pemerintah,” katanya.

Sedangkan bantuan Indonesia ke Myanmar, Gun Gun melihat dari tiga sisi. Yang pertama, peran pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalukan diplomasi kepada pemerintah Myanmar. Kedua, beberapa upaya geopolitik dengan negara tetangga Myanmar. Sedangkan yang ketiga adalah inisiatif masyarakat maupun ormas melakukan aksi solidaritas dan melakukan penggalangan dana untuk membantu etnis Rohingya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo melepas penerbangan 4 pesawat Hercules milik TNI AU membawa bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh, Rabu (13/9/2017).
Pada kesempatan itu, Jokowi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang bergotong-royong mengirimkan bantuan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik masyarakat, ormas, pemda, pengusaha yang bersama-sama nantinya kirimkan bantuan untuk saudara kita kepada pengungsi di Rakhine State baik di Myanmar maupun Bangladesh,” katanya.

Bantuan tersebut terdiri atas beras, makanan siap saji, family kit, tanki air, tenda pengungsi, serta selimut. Bentuan akan transit dulu di Aceh, barulah Kamis (14/9/2017) diterbangkan menuju Chittagong, Bangladesh. “Saya ucapkan terima kasih sebesarnya ke pemerintah Bangladesh dan Myanmar,” ujar Jokowi.