Surabaya – Tiga orang dikabarkan dibawa Densus 88 Antiteror Mabes Polri dari sebuah gudang ekspedisi di Jl Kunti 72, Sidotopo, Surabaya. Gudang itu sendiri disebut warga sering digunakan sebagai tempat pengajian.
Salah satu yang ikut dibawa densus 88 adalah Abdullah. Abdullah merupakan kepala gudang ekspedisi bernama Samudera Pekat tersebut.
“Dia awalnya kuli, kemudian dua bulan ini, diangkat menjadi kepala gudang. Saya pribadinya nggak tahu. Namanya Pak Abdullah,” ujar Anwar salah satu pegawai ekpedisi kepada awak media di lokasi, Kamis, (23/4).
Anwar mengatakan atasannya tersebut dikenal ramah di kalangan karyawan dan juga kepada tetangga sekitar gudang ekspedisi.
“Ramah, sering keluar, tetangga juga kenal semua,” ujar Anwar.
Sementara itu, Rokiah salah satu warga sekitar mengaku mengenal Abdullah. Di matanya dan warga lainnya, Abdullah orangnya ramah.
“Iya setiap hari (ketemu) ya orang ekspedisi sini itu, orang baik, salat. Sering azan di musala itu,” ungkap Rokiah.
Warga juga sering melihat gudang tersebut dijadikan tempat pengajian. Menurut warga, aktifnya pengajian dimulai sejak dibukanya ekspedisi tersebut.
“Pengajiannya setiap malam,” tandas Rokiah.
Hal yang sama diungkap oleh Zainul, salah satu pekerja ekspedisi. Abdullah yang juga atasannya tersebut sering dipanggil ustaz.
“Jadi ustaz, kadang ya ngajar salat gitu,” kata Zainul.