Deli Serdang – Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Sunardi menegaskan bahwa pihaknya akan selalu siap membantu teroris kembali ke jalan yang benar. Hal ini ia sampaikan saat menyampaikan sambutan dalam acara peresmian masjid dan ruang belajar di komplek pesantren al Hidayah di Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Kesediaan Gubernur Sumut dalam membantu teroris kembali ke jalan yang benar memang telah ia buktikan. Salah satunya saat ia turun langsung meresmikan pesantren al Hidayah (saat itu masih bernama Darusy Syifa) yang dtujukan untuk anak-anak dari keluarga teroris. Kali ini, ia datang lagi dalam peresmian masjid dan ruang belajar di pesantren yang sama. Berlaku sebagai tuan rumah, mantan bupati Serdang Bedagai ini menyambut kepala BNPT dan seluruh rombongan pejabat yang ia bawa.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi atas keseriusan segenap jajaran pemerintah yang serius memberikan pendampingan terhadap upaya Khairul Ghazali, mantan napi terorisme yang terlibat dalam perampokan CIMB Niaga di Medan 2010 lali, bukan saja untuk kembali ke jalan yang benar, tetapi juga untuk mengajak teman-temannya sesama teroris untuk meninggalkan aktifitas terorismenya.
Meski pesantren ini ditujukan untuk anak-anak para teroris, namun baginya, keberadaan pesantren ini akan memberi manfaat untuk kita semua. Utamanya dalam membangun keseimbangan antara fisik, mental dan spiritual.
“Perpaduan antara pembangunan fisik material dan mental spiritual secara seimbang mutlak diperlukan,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur menyatakan pihaknya telah menyurati kementerian BUMN untuk meminta pembebasan status tanah yang ditempati oleh pesantren.
“Saat ini, tanah yang ditempati pesantren ini statusnya adalah tanah negara, kami sudah menyurati pusat agar status tanahnya dibebaskan,” ujarnya. Pernyataan ini pun langsung disambut tepuk tangan antusias dari warga dan santri pesantren sekitar yang memadati area samping masjid al Hidayah.
Dukungan serupa juga diberikan oleh ketua pansus RUU Terorisme Muhammad Syafii yang menilai bahwa langkah yang diambil oleh BNPT ini sangat tepat dalam menghalau perkembangan terorisme. Ia menilai, keberadaan pesantren ini akan mampu memberikan pemahaman agama yang baik kepada anak-anak para teroris, sehingga kedepan mereka tidak akan ikut tenggelam dalam kubangan terorisme yang sama, seperti yang dialami oleh orang tua mereka.
Sebelumnya, Khairul Ghazali menyatakan bahwa tekadnya untuk membina pesantren ini sudah bulat. “Untuk itu, saya juga mengajak rekan-rekan saya untuk meninggalkan paham kekerasan dan kembali ke jalan kedamaian seperti yang diajarkan Islam,” tegasnya.