Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengajak warganya untuk menyatukan tekad untuk mencegah aksi terorisme. Ajakan gubernur disampaikan Kepala Kesbangpol NTT, Sisilia saat membacakan sambutan gubernur NTT pada “Dialog Lintas Agama Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Timur” di Hotel Neo Kupang, Kamis (14/07/2016).
“Mari kita menyatukan tekad dalam menjaga eksistensi bangsa dengan menjaga perdamaian dari rongrongan kelompok radikal terorisme. Meskipun NTT merupakan provinsi yang aman dan kondusif, tapi tidak berarti aman dari terorisme,” ujar Sisilia yang juga ketua FKPT NTT ini.
Sisilia menyambungkan bahwa NTT merupakan berbatasan lansung dengan Timor Leste dan Australia. “Letak geografis itulah yang menjadi ancama bagi kita. Kita warga NTT harus mewaspadai imigran terorisme dari luar daerah,” katanya.
Sisilia mengungkapkan bahwa pemimpin agama memiliki kapasitas dalam penyadaran bagi umat beragama atas bahaya paham radikal terorisme dan menghalau paham kekerasan ini. Pimpinan agama harus memberikan pemahaman yang benar agar terhindar dari paham radikal.
Karena itu, Sisilia menekankan bahwa pemahaman nilai-nilai Pancasila, penguatan wawasan kebangsaan bagi pimpinan agama, pejabat negara dan para pemuda, menjadi sangat penting dalam mengcounter perkembangan paham kekerasan ini. Pimpinan agama harus menyampaikan ajaran yang moderat dan toleran.
“Mari kita jadikan Indonesia sebagai negara yang tentram dan damai, khususnya dari ancaman terorisme. Saya sangat mengapresiasi kegiatan dialog ini. Kita harus meningkatkankecintaan kita kepada NKRI,” pungkasnya.