Michigan – Gubernur Negara Bagian Michigan Gretchen Whitmer mengatakan Presiden AS Donald Trump menghasut “ terorisme domestik” menyusul teriakan “lock her up” dari massa pendukung Trump dalam kampanye pada malam sebelumnya.
Dalam kampanye di Muskegon, Michigan, AS, Sabtu (17/10/2020) malam, Trump mendesak para pendukungnya untuk mendorong Whitmer membuka kembali negara bagian itu menyusul pembatasan Covid-19.
Setelah itu, massa pendukung Trump meneriakkan “lock her up” dan Trump tertawa lalu mengatakan “lock them all up”.
Kalimat “lock her up” mucul pertama kali pada kampanye 2016 di mana ketika kata tersebut ditujukan langsung kepada saingan Trump kala pemilu 2016, Hillary Clinton.
Whitmer mengatakan kepada Meet the Press NBC, Minggu (18/10/2020), bahwa teriakan tersebut muncul lebih dari sepekan setelah pihak berwenang mengumumkan telah menggagalkan rencana yang diduga untuk menculik Whitmer.
“Presiden melakukannya lagi dan menginspirasi dan memberi insentif serta menghasut terorisme domestik semacam ini,” kata Gubernur dari Partai Demokrat tersebut.
Dia menambahkan orang-orang baik di kedua sisi perlu meredam gejolak dan tensi tinggi sebagaimana dilansir dari New Zealand Herald.
“Ini salah. Ini harus diakhiri. Ini berbahaya, tidak hanya untuk saya dan keluarga saya, tapi juga untuk pegawai negeri di mana pun yang melakukan pekerjaan mereka dan berusaha melindungi sesama rakyat AS,” sambung Whitmer.
Berbicara dalam acara This Week ABC, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pernyataan Trump tersebut “tidak bertanggung jawab”. Ia juga menuduh Trump menyuntikkan taktik ketakutan.
Beberapa pejabat kampanye Partai Republik dan Trump juga muncul dalam acara berita pada Minggu untuk membela presiden.
Menantu sekaligus penasihat kampanye senior, Lara Trump, berkata dalam State of the Union CNN bahwa Presiden AS sama sekali tidak memprovokasi massa untuk mengancam Whitmer.
“Dia bersenang-senang di kampanye, dan, sejujurnya, sekarang ini ada masalah yang lebih besar yang dihadapi rakyat AS sehari-hari,” kata Lara Trump.