Semarang – Kegiatan Pengajian rutin dan sekaligus Dzikir Mujahadah
Kubro di Ponpes Addainuriyah 2 Semarang berlangsung di Jalan Sendang
Utara Raya No 38, Gemah, Pedurungan. Kyai dan ulama yang hadir diminta
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk menyisipkan nilai
kebangsaan kepada santri dan masyarakat.
“Kegiatan pengajian rutin ini, sangat kami apresiasi. Selain dapat
meningkatkan keimanan, sekaligus sebagai wahana untuk instrospeksi
diri. Apalagi akhir-akhir ini berbagai persoalan bangsa masih harus
menjadi perhatian kita bersama seperti korupsi, narkoba dan
terorisme,” kata Ganjar dikutip dari suaramerdeka.com , Minggu
(19/3/2017).
Dia mengimbau, agar dalam setiap pengajian dan kesempatan lainnya,
para kiai dan ulama bisa menyisipkan tentang nilai-nilai kebangsaan
kepada para santri dan masyarakat. Karena jangan sampai mudah dipecah
belah. Bagaimana pula, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah harga mati.
Sementara, KH Dzikron Abduloh dalam tausiyahnya mengatakan, pada
pengajian ini lengkap dari berbagai latar belakang, ada pengusaha,
pemerintah, para alim ulama, dan kiai. Kegiatan ini sudah rutin
dilaksanakan, sebagai tempat berkumpul semuanya, pihaknya juga
menyurati sejumlah pejabat pemerintahan, seperti Gubernur, Wali Kota
dan lainnya agar bersama-sama melakukan mujahadah kubro di ponpes
tersebut.
Dia juga meminta kepada para jemaah yang hadir di antaranya yaitu
untuk taat membayar pajak. Karena hasil dari pembayaran pajak tersebut
juga untuk kemaslahatan bersama yaitu pembangunan. “Sehingga saya
harapkan, pemimpin juga bisa melakukan hal yang sama, agar ada nilai
keadilannya. Karena pemimpin memiliki massa, dan menjadi panutan warga
masyarakat,” katanya.