Atambua – Paham radikal dan terorisme merupakan ancaman nyata bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paham radikal terorisme sangat bertentangan dengan ideologi bangsa, Pancasila dan UUD 1945.
“Saya minta kita semua jaga 4 pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, serta menolak radikalisme dan terorisme,” pinta Gubenur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutan kegiatan Raker TW II 2017 Kapolres se-Polda NTT di Polres Belu yang berlangsung di aula Gedung Betelalenok, Kabupaten Belu, Timor Barat Perbatasan RI-Timor, Selasa (29/8/2017).
Lebu Raya meminta agar seluruh lapisan masyarakat NTT menjaga ideologi bangsa Indonesia. Sosialisasi penguatan ideologi kebangsaan harus selalu ditingkatkan sehingga masyarakat benar-benar memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
Lebih jauh dikatakan dalam menjalankan demokrasi jangan sampai kebablasan sehingga melanggar aturan yang berlaku. Ia meminta tetap jaga persatuan dan perdamaian agar wilayah NTT terbebas dari berbagai konflik yang tidak perlu.
“Mari kita jaga daerah ini, daerah ini masih aman, damai walaupun kita tahu ada tantangan namun tidak boleh lengah. Kita tetap menjaga daerah ini dan menolak radikalisme intoleran dan terorisme,” tandas Lebu Raya.
Lebu Raya menghimbau agar seluruh unsur elemen terus dan tetap membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat, agama, pemuda untuk menjaga NKRI. Intinya saling menghargai, dan menjaga hubungan toleransi yang ada di daerah NTT sehingga tetap harmonis.