Washington DC – Mantan komandan Taliban di Afghanistan, Abdul Latif Nasser dibebaskan Amerika Serikat dari pusat penahanan di Teluk Guantanamo, Kuba, Senin (19/7/2021). Ia dipulangkan ke negara asalnya Maroko, setelah ditahan selama 19 tahun.
Langkah tersebut adalah pemindahan tahanan Guantanamo pertama di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Seorang pejabat senior mengatakan AS sangat fokus memindahkan lebih banyak narapidana dari Guantanamo ke negara-negara yang bersedia menerima, dengan mempertimbangkan keamanan nasional.
“Pada akhirnya AS berencana menutup penjara itu,” kata pejabat tersebut, Senin (19/7/2021).
Nasser (56) dibebaskan lima tahun setelah para pejabat AS pertama kali menyatakan dia bukan lagi merupakan ancaman terhadap keamanan AS. Dengan demikian, kini tinggal 39 narapidana di Guantanamo.
Fasilitas di ujung timur Kuba itu pernah menampung lebih dari 700 tersangka teroris pasca serangan al-Qaida pada 11 September 2001 di AS. Namun para aktivis HAM sering mengecam operasi AS di penjara yang sangat dijaga ketat tersebut.
Para aktivis itu menilai jumlah narapidana terlalu berlebihan dan mereka diperlakukan dengan tidak manusiawi. Gedung Putih mengatakan bahwa Biden ingin menutup fasilitas Guantanamo sebelum akhir dari empat tahun jabatannya.