GP Ansor Tabanan Deklarasi Tolak Radikalisme dan Terorisme

Tabanan – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tabanan menggelar kajian
kebangsaan memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di di
Aula MI Maarif Nu Bukit Sanggulan Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri,
Tabanan, Minggu (26/1/2025). Kegiatan itu dihadiri 100 peserta dari
berbagai organisasi dan diakhiri dengan ‘Deklarasi Pemuda dan Pelajar
Muslim Ansor Tabanan Tolak Radikalisme dan Terorisme’.

Ketua GP Ansor Tabanan, Dodi Irawan menegaskan, kegiatan yang
diselenggarakan bagian bentuk memperkuat semangat para pemuda untuk
menangkal gerakan radikalisme dan terorisme, khususnya di Tabanan.

Sebab, menurut dia, melalui semangat kebangsaan ini akan menjadi
benteng menepis adanya paham radikalisme dan terorisme masuk ke
pribadi masing-masing.

“Kita harus bisa menerapkan nilai cintai negeri sebagai bagian dari
iman. Menangkal setiap gerakan yang dapat membahayakan keutuhan
bangsa,” pesan Dodi Irawan yang juga sekaligus sebagai panitia acara.

Hal senada disampaikan Wakil Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
Tabanan H Subagio. Kegiatan dengan tema kebangsaan sangat tepat
digelar. Tujuanya jelas, memperkuat nilai-nilai kebangsaan bagi
generasi anak muda.

“Sebagai generasi penurus ke depan harus melanjutkan yang baik
sehingga kita bisa memahami pentingnya menjaga keamanan bangsa yang
selaras dengan perintah agama,” tegasnya.

Kegiatan kajian ini juga dihadiri oleh KH Abdillah Asad selaku
pencemarah dengan materi yang menekankan soal pentingnya Al Quran dan
Hadis sebagai sumber pemahaman agama Islam.

Menurutnya membaca Al Quran membutuhkan bimbingan, tidak sekadar
membaca teks tanpa guru, untuk menghindari kesalahan pemahaman yang
menjadi paham radikal. Kemudian bahaya Ideologi tanpa konteks dapat
menjadi alat manipulasi, mudah terpapar paham yang salah yang
menyimpang dari ajaran. Sehingga diperlukan pemahaman Al Quran yang
benar, berdasarkan akal, konteks waktu, dan rasa.

Demikian halnya dalam pemahaman terhadap hadis. Bahwa pentingnya Sanad
dalam pembelajaran agama agar tidak mudah terpapar radikalisme dan
terorisme.