Giliran Trump dan Netanyahu Diancam Pendukung ISIS

Washington – Pendukung kelompok teror ISIS terus melakukan propaganda secara online dan menebar ancaman akan melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh dunia. Kali ini yang mendapat ancaman pembunuhan adalah Presiden Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Kelompok teror ISIS itu, sudah menyiapkan serangan secara ‘lone wolf’ terhadap Trump dan Netanyahu. Gambaran itu disertai peringatan, “Hai orang Yahudi dan pemuja Salib. Kami bersumpah untuk mematahkan lehermu dan menumpahkan darahmu di halaman depan Al-Aqsa dan di tempat lain. Ini adalah janji Allah dan kami akan mewujudkannya. Awas. Kedatangan akan menjadi yang paling mengerikan dan pahit.”

Poster tersebut juga bertuliskan, “Kami bersumpah untuk mematahkan leher Anda dan melepaskan darah Anda” dengan foto Trump dan Netanyahu yang tengah berlutut di depan algojo ISIS. Dalam poster itu, Presiden AS dan Perdana Menteri Israel itu, terlihat berpakaian sebagai tahanan di hadapan algojo ISIS dengan latar belakang masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Mereka juga menggambarkan cakrawala Manhattan dan akibat serangan truk pada bulan Oktober 2017, di mana sebuah kendaraan sewaan menabrak pesepeda dan pelari sekitar satu mil di sepanjang jalur sepeda Sungai Hudson yang membunuh delapan orang dan melukai sebelas lainnya. Juga ada poster ketika Alkayed Ullah meledakkan pom pipa di Terminal Subway Port Authority, Manhattan, New York.

Laporan menyebutkan bahwa bom minyak mentah, yang terbuat dari pipa, baterai 9 volt, kepala korek api, gula, lampu pohon Natal dan sekrup, telah meledak secara prematur oleh Akayed Ullah. Ini terjadi beberapa hari setelah Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, yang memicu kekerasan antara orang Israel dan Palestina di Jalur Gaza.