Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan gerak cepat untuk antisipasi aksi-aksi terorisme di masa mendatang. Melalui direktorat perlindungan deputi 1 bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, BNPT menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan buku panduan sistem keamanan lingkungan satuan pendidikan kerjasama (SPK) dan transportasi terminal angkutan jalan dalam menghadapi ancaman terorisme 2017.
FGD kali ini adalah rangkaian yang kedua, karenanya fokus utama pada FGD kali ini adalah penyempurnaan terhadap draft yang telah disusun. Dikatakan oleh deputi 1 BNPT, Mayjen TNI. Abdul Rahman Kadir, kejadian teror yang baru terjadi di Kampung Melayu perlu mendapat perhatian serius, terutama karena kelompok teror diketahui telah menjadikan SPK sebagai sasaran aksi teror.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu nanti silahkan berdiskusi lebih lanjut, termasuk terkait antisipasi apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat jika aksi teror terjadi lagi,” jelasnya saat membuka FGD yang digelar siang ini, Selasa (30/05/17) di Hotel Cipta Pancoran.
Deputi 1 BNPT itu juga meminta para peserta FGD untuk memberikan yang terbaik supaya buku panduan sistem keamanan yang sedang disusun dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap upaya penanggulangan terorisme di masyarakat.
Penyusunan buku panduan pengamanan ini sendiri digarap secara sangat serius oleh BNPT, hal ini terlihat dari banyaknya instansi/lembaga yang dilibatkan dalam proses penyusunannya. Untuk FGD kali ini, BNPT mendatangkan 30 undangan yang terdiri dari berbagai instansi, seperti kementrian pendidikan RI, Sops mabes TNI. Direktorat Binmas dan Baharkam Mabes polri, FKPT DKI Jakarta, Dinas kesehatan dan pendidikan Provinsi DKI Jakarta, serta beberapa universitas yang ada di Jakarta.