Batu – Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sangat penting untuk memiliki resilience atau daya tahan terhadap ideologi atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa yaitu Pancasila. Karena itu generasi muda juga perlu ikut dilibatkan untuk turut berperan serta menjaga keutuhan dan perdamaian bangsa Indonesia.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorime (BNPT) Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E, M.M, saat memberi materi melalui video conference di hari kedua kegiatan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Timur yang diselenggarakan di Batu mengatakan bahwa generasi mudalah yang akan menjadi generasi penerus, generasi yang akan membawa kejayaan bangsa Indonesia.
”Sangat menarik bahwa BNPT khususnya Direktorat Pencegahan membentuk, mewadahi dan memfasilitasi serta mendorong kegiatan yang melibatkan generasi muda terutama dalam program Duta Damai Dunia Maya,” ujar Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E, M.M, di Batu, Rabu (9/9/2020).
Di hadapan para peserta regenerasi Duta Damai Dunia Maya Jawa Timur, Ahmad menyampaikan bahwa sebagaimana UU no 5 tahun 2018 tentang penanggulangan terorisme di Indonesia bisa dibagi menjadi 2 bidang yaitu pencegahan dan penindakan.
”Dimana pencegahan adalah yang mengurusi di hulu dan penindakan yang mengurus di hilir yang menjadi tugas dari Polri khususnya Densus 88 Anti Teror. Kalau kita bicara hulu itu adalah bagian pencegahan yang mana adalah tugas dan kewenangan BNPT dengan fungsi koordinasi, tutur Ahmad.
Tetapi dirinya juga mengingatkan bahwa tanggungjawab di dalam mencegah ataupun menanggulangi radikalisme dan terorisme di tanah air adalah menjadi tanggungjawab segenap elemen bangsa Indonesia
”Karena itu generasi muda yang menjadi benteng terdepan yang akan membawa indonesia maju dan indonesia emas harus dapat mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita nasional seperti yang termuat dalam pembukaan UUD 1945,” ucapnya.
Perwira Tinggi Polri itu menuturkan bahwa BNPT mengedepankan fungsi koordinasi di dalam proses penanggulangan terorisme. Sehingga menurutnya penanggulangan radikalisme dan terorisme harus dilakukan secara holistik dan komprehensif mulai dari hulu sampai ke hilir.
”Karena itulah diperlukan sinergitas, koordinasi dan kebersamaan di dalam segala upaya penanggulangan terorisme. Baik itu BNPT, Polri maupun kerjasama dengan 38 Kementerian dan Lembaga (K/L) yang ada di pemerintah Republik Indonesia ini. Serta melibatkan secara taktis peran serta civil society atau masyarakat luas khususnya generasi muda,” tandasnya.
Sehingga dalam konteks ini ia mengungkapkan bahwa penanggulangan terorisme yang menjadi fokus utama adalah pencegahannya. Dan menurut Ahmad, ranah pencegahan yang sesuai UU adalah menyangkut 3 hal yaitu Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi, dan Deradikalisasi.
”Karena itu mendukung upaya tersebut, BNPT menggandeng anak muda yang tergabung dalam Duta Damai Dunia Maya untuk melindungi generasi muda dari hasutan, provokasi, propaganda ideologi-ideologi yang bertentangan dengan pancasila ataupun yang bertentangan dengan 4 konsensus dasar,” tutupnya.