Dalam dialog yang dimoderatori presenter senior Metro TV Fessy Alwi, terungkap fakta banyaknya generasi muda yang terbukti bergabung dengan kelompok radikal terorisme. Kepala BNPT menyebut sejumlah fakta keterlibatan generasi penerus bangsa ini memunculkan kekhawatiran tersendiri. Sejumlah peristiwa peledakan bom oleh kelompok teroris di tanah air dilakukan oleh anak-anak muda yang disebut sebagai ‘pengantin surga’.
“Istilah pengantin surga itu sendiri adalah upaya bujuk rayu yang dilakukan kelompok ini kepada generasi muda,” terang Komjen Saud, Rabu (27/10/2015).
Ajaran agama memang kerap diselewengkan untuk kepentingan terorisme. Hal itu terjadi misalnya dalam penggunaan terma-terma keagamaan seperti Hijrah dan Jihad. Karena watak ajaran agama yang sakral, banyak generasi muda yang terpengaruh dan menganggap ajaran kekerasan sebagai bagian dari ajaran agama (Islam).
Padahal, menurut Wakil Ketua MUI Prof Yunahar Ilyas, tidak ada satupun ajaran agama yang mengajarkan kekerasan. Agama justru ada untuk menciptakan harmoni dan kedamaian di dunia. Agama adalah ajaran yang mengatur kehidupan yang baik secara individu maupun sosial.
“Jadi sudah bisa dipastikan, jika paham terorisme bukan bagian dari ajaran agama, agama apapun!” ungkap Prof Yunahar.
Diantara kelompok usia yang paling rentan terjangkit virus radikal terorisme adalah generasi muda. Generasi muda di usianya yang rentan secara emosi adalah kelompok usia yang mudah terkena bujuk rayu terorisme.
Menurut Menteri Agama Lukman Saifuddin, karakter generasi muda yang idealis, militan, dan penuh semangat menjadi alasan utama kelompok radikal teroris menggalang massa di kalangan anak muda. Semangat muda itu diambil dan dicekoki dengan pemahaman keagamaan yang eksklusif dan kaku. Perkawinan antara semangat dan kekakuan beragama itu melahirkan ekstrimisme dan terorisme yang membahayakan.
“Tidak lain cara mengantisipasi hal itu adalah dengan memahamkan ajaran Islam yang benar dan baik. Islam harus dimaknai sebagai rahmat bagi semua alam. Dengan pemahaman yang baik dan lurus, maka generasi muda jauh dari aksi terorisme dan radikalisme beragama,” jelas Menteri Agama.
#damaidarijogja