Bukittinggi – Memberikan kontra narasi alternatif untuk mencerdaskan masyarakat dalam melawan narasi-narasi kelompok radikal terorisme yang disebarkan melalui dunia maya tentunya menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para Duta Damai Dunia Maya yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Duta Damai Dunia Maya BNPT diharapkan secara maih untuk terur menebarkan narasi-narasi perdamaian, kebangsaan dan toleransi melalui website maupun di media sosial (medsos).
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam sambutannya secara daring atau online saat menutup acara pelatihan dan pengukuhan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya BNPT Regional Sumatera Barat yang berlangsung di Balai Sidang Bung Hatta, Hotel Novotel, Bukittinggi, Kamis (24/9/2020) siang
“Kami menyadari betapa pentingnya suatu gerakan bersama khususnya generasi muda untuk selalu memberikan pembanding sekaligus pencerahan bagi masyarakat dengan membanjiri dunia maya dengan konten positif dan pesan damai,” ujar Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis
Untuk itulah menurutnya BNPT merasa perlu merangkul dan melibatkan para generasi dalam upaya penebaran konten damai melalui Dunia Maya. Karena fakta telah menunjukkan jalinan terorisme dan dunia maya telah menandai momentum lahirnya fenomena baru yang disebut terorisme di dunia maya (cyber terorism).
“Fenomena ini cukup mengkhawatirkan dan menjadi tantangan bagi kita bersama. Karena pola propaganda, rekrutmen dan indoktrinasi telah mengalami transformasi dari konvensional ke bentuk digital. Kita tidak lagi terkejut jika ada pelaku teror yang mengalami radikalisasi hanya melalui dunia maya yang tidak bertemu dan tidak terikat dengan jaringan besar kelompok teroris,” ujarnya.
Bahkan dikatakannya, dewasa ini kita bisa menyaksikan betapa informasi mudah menyebar dan menjadi viral di media sosial. Terkadang sesuatu yang viral walaupun tidak rasional dianggap sebagai suatu benar. masyarakat tanpa sadar mengamini berita apapun di media sosial sebagai sebuah fakta kebenaran tanpa perlu melakukan verifikasi.
“Dalam hal ini saya ingin tegaskan bahwa berita hoax dan disinformasi yang menyesatkan kerapkali digunakan oleh kelompok radikal sebagai upaya membangun narasi propaganda yang bertujuan untuk meradikalisasi masyarakat,”.tutur alumni Akmil tahun 1986 ini.
Untuk itulah menurutnya Duta Damai Dunia Maya yang ada di provinsi Sumbar ini harus mampu memberikan pencerahan kepada generasi milenial tentang tanggungjawab kebangsaan dan termasuk juga sejarah yang ada di provinsi Sumbar. Karena generasi muda di Sumbar tidak boleh lupa dengan sejarah kebangsaan yang lahir dari provinsi ini.
“Karena banyak sekali tokoh-tokoh nasional dari Sumatera Barat yang memberikan sumbangsih besar terhadap Republik ini, baik dalam aspek perjuangan fisik maupun gagasan. Kita kenal ada Imam Bonjol, Hamka, Muhamad Natsir, Mohammad Yamin, Sutan Syahri, Rasuna Said dan masih banyak yang lainnya. Bahkan Wakil Presiden pertama di Indonesia, Bung Hatta, juga berasal dari tanah minang ini,” ucap mantan Koamndan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI ini..
Menurutnya, dengan melihat aspek historis ini sebenarnya masyarakat Sumbar tidak begitu sulit untuk menemukan basis gagasan dan wawasan tentang kebangsaan. Masyarakat Sumbar cukup mengkaji dan meneladani berbagai tokoh nasional yang telah menyumbangkan gagasan besar bagi bangsa ini yang berasal dari provinsi ini.
“Inilah pesan penting yang ingin saya sampaikan khusus kepada Duta Damai Sumatera Barat untuk menggali sejarah, pemikiran dan gagasan para tokoh nasional yang lahir dari daerah Minang ini untuk dikenalkan kembali kepada generasi muda,” kata perwira tinggi kelahiran Medan 7 September 1963 ini.
Karena menuurtnya, hingga hari ini masih ada narasi yang dikembangkan oleh kelompok radikal yang mencoba untuk memanipulasi sejarah bangsa. “Tidak hanya hoax, mereka justru ingin mengembangkan narasi yang bersifat manipulatif Bahwa seolah sejak dulu bangsa ini telah mengadopsi sistem pemerintahan agama tertentu,” ujar mantan Dansat Intel Bais TNI ini.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan menurut Deputi I adalah terkait sebaran konten di dunia maya adalah sebaran hoaks dan disinformasi yang masif di setiap momentum kontestasi politik. Apalagi pada tahun ini tepatnya bulan Desember mendatang bangsa ini akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di berbagai daerah.
“Jika berkaca pada momen Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) pada tahun 2019 yang lalu banyak sekali sebaran hoaks dan informasi yang dibingkai dalam politik identitas yang sangat membahayakan” kata mantan Komandan Korem 173/Praja Vira Braja ini.
Untuk itu Deputi I BNPT pun berharap kepada para Duta Damai Dunia Maya di Sumbar untuk dapat mengawal perhelatan konstestasi politik lokal di provinsi Sumbar ini agar tidak banyak dicemari dengan informasi hoaks dengan menyebarkan perimbangan informasi yang valid dan kredibel dan penuh nuansa persatuan.
“Inilah salah satu tantangan Duta Damai Dunia Maya untuk memberikan narasi alternatif yang mencerdaskan masyarakat. Saya sangat berharap narasi-narasi seperti itu bisa dilakukan kontra narasi yang masif dan dilakukan bersama-sama oleh seluruh duta damai baik di website maupun di media sosial yang ada,” kata mantan Direktur Pembinaan Pendidikan (Dirbindik) Seskoad ini..
Dirinya menyadari bahwa betapa pentingnya suatu gerakan bersama khususnya terhadap generasi muda untuk selalu memberikan pembanding sekaligus pencerahan bagi masyarakat dengan membanjiri dunia maya dengan konten positif dan pesan damai.
“Kita punya potensi besar untuk merebut kembali lingkungan Dunia Maya ini agar menjadi arena yang menyehatkan dan mencerahkan. Dunia maya harus kembali menjadi ruang publik yang aman dari kebencian, hasutan dan kekerasan,” ujar perwira tinggi yang alam karir militernya banyak dihabiskan di Pasukan ‘Baret Merah’ Kopassus TNI-AD ini.
Karena generasi muda ini menurutnya adalah potensi besar yang dimiliki bangsa ini maka menurutnya kehadiran anggota baru Duta Damai Sumbar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap upaya mencerdaskan generasi bangsa dan memajukan bangsa Indonesia ini menjadi negara yang bebas dari aksi kekerasan dan terorisme.
“Tidak ada yang tidak mungkin tercapai jika kita bersama-sama dalam satu visi dan misi untuk memajukan bangsa. Karena kekuatan terbesar bangsa ini sejak dulu adalah kebhinekaan yang dibingkai dalam semangat persatuan. Bahkan sejarah bangsa ini dimulai dari sejarah gerakan generasi muda. Jika generasi muda bersatu, saya selalu optimis bahwa bangsa dan negara ini akan maju dan menjadi negara yang besar,” ujar mantan Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini.
Untuk itulah Deputi I sangat berbangga dan mengucapkan selamat kepada anggota baru Duta Damai provinsi Sumbar ini untuk bergabung dalam keluarga besar Duta Damai BNPT. “Kehadiran kalian tentu menjadi modal dan kekuatan berharga bagi Duta Damai dan BNPT untuk terus mewujudkan tujuan menjaga lingkungan dunia maya dan dunia nyata yang aman dan nyaman dari ancaman kekerasan dan terorisme.,” katanya mengakhiri sambutannya.
Usai memberikan sambutan ketiga kelompok Duta Damai ini lalu mempresentasikan produk-produknya setelah mendapatkan pelatihan selama 3 hari sebelumnya. Deputi I BNPT pun sangat mengapresiasi produk-produk yang telah dibuat oleh tiga kelompok tersebut.
“Setelah melihat paparan tadi tentunya kami sangat gembira sekali terhadap kreatifitas adik-adik semuanya yang selama 3 hari pelatihan ini telah mampu menciptakan produk yang bertujuan untuk menyebarkan pesan kedamaian melalui dunia maya,” ujar Mayjen Hendri Lubis mengakhiri.
Sementara apresiasi yang sama juga disampaikan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M, yang turut hadir untuk menyaksikan secara online. Namun demikian Direktur Cegah BNPT kembali mengingatkan bahwa tanggungjawab di dalam mencegah ataupun menanggulangi radikalisme dan terorisme di tanah air adalah menjadi tanggungjawab segenap elemen bangsa Indonesia.
”Karena itu generasi muda yang menjadi benteng terdepan yang akan membawa indonesia maju dan indonesia emas harus dapat mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita nasional seperti yang termuat dalam pembukaan UUD 1945,” ucap Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid.
Sementara itu Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko dalam laporan awalnya kembali menjelaskan bahwa acara pelatihan regenerasi Duta Damai Dunia Maya regional Sumbar ini diikuti sebanyak 49 peserta yanb terdiri dari berbagai keahlian sesuai bidangnya.
“Dimana 40 orang diantaranya peserta didik baru yang terbagi menjadi 32 orang sebagai penulis / blogger, 5 orang memiliki keahlian di bidang DKV (design komunikasi visual dan 3 orang memiliki keahlian bidang IT. Sementara 9 orang lainnya merupakan anggota Duta Damai Sumbar yang telah dilantik pada tahun 2017 lalu,” ujar Kolonel Sujatmiko.
Lebih lanjut alumni Sepa PK tahun 1995 ini mengatakan bahwa untuk dapat mengikuti pelatihan Duta Damai Dunia Maya ini, tim dari PMD telah melakukan seleksi yang cukup ketat kepada para seluruh calon pesertanya.
“Kami melakukan seleksi ketat melalui wawancara. Dari wawancara itu kita menggali para peserta mulai dari wawasan kebangsaan, pandangan ideologinya, motivasi calon peserta untuk menjadi duta damai. Sehingga kami mendapatkan peserta yang merupakan generasi muda yang benar-benar bisa memberikan konrtibusi positif dalam menebarkan pesan perdamaian nantinya,” ujar mantan Komandan batalyon Komando 466/Pasopati Paskhas TNI-AU ini mengakhiri.