Daerah Istimewa Yogyakarta – Generasi muda harus dilindungi dari upaya propaganda paham radikalisme yang akan memunculkan terorisme. Sebab mereka merupakan penerus bangsa.
“Pelaku paham radikal dan terorisme selalu menjadikan generasi muda sebagai sasaran untuk ditarik sebagai anggota, kemudian dikorbankan. Menurut sejumlah penelitian, usia yang dinilai rentan untuk direkrut adalah 17 sampai 27 tahun,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kewaspadaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andi Intang Dulung saat membuka acara Dialog Film untuk Mencegah Paham Radikal dan Teroris di Hotel Pandanaran Yogyakarta, Kamis (2/6).
Intang mengatakan, generasi muda pada usia tersebut memang relatif masih rentan, karena masih dalam proses mencari jati diri. Hal itulah yang dimanfaatkan pelaku paham radikal dan teroris untuk merekrut mereka.
“Karena itu, kita bersama harus membentengi generasi muda dengan pemahaman tentang radikalisme dan terorisme agar mereka tidak terpedaya. Jangan sampai mereka menganggap tindakan mencuri harta orang tua adalah halal untuk pergerakan radikal. Jangan sampai berpendapat merampok harta orang lain adalah halal untuk mencapai tujuan mereka,” ujarnya.
Menurutnya, upaya untuk membentengi generasi muda itu tidak bisa hanya dilakukan oleh BNPT saja. “Yang utama adalah ketahanan keluarga. Pendidikan dan pemahaman itu harus dimulai dari keluarga kemudian ditambah dengan pengetahuan lain seperti sosialisasi yang dilakukan pemerintah,” katanya.
Ia berpendapat, jika ketahanan keluarga tidak ada, maka generasi muda yang rentan untuk bergabung dengan gerakan berbasis paham radikal akan terus ada
Kegiatan ini adalah salah satu program Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Sub Direktorat Kewaspadaan Deputi I BNPT pada tanggal 31 mei-3 Juni 2016 di FKPT Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan terselenggaranya acara tersebut diharapkan semua pihak lebih perduli lagi dengan keadaan sekitar terutama lingkup keluarga sehingga dapat dengan mudah untuk membentengi anggota keluarga dari paham radikalisme.