Generasi Muda Jangan Mau Dipecah Belah

Lampung – Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah, meminta generasi muda Indonesia untuk berhati-hati dengan praktik devide et impera (politik adu domba) atau dipecah belah. Generasi muda harus tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal itu dikatakan Ahmad Basarah dalam keterangan tertulisnya yang diterima ‘damailahindonesiaku.com‘, Senin (9/10/2017), saat menutup Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk Resimen Mahasiswa se-Provinsi Lampung. Dia juga mengungkapkan agar generasi muda jangan salah dalam menganalisa musuh bangsa. Musuh bangsa adalah kelompok yang hendak mengganti Ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lainnya.

“Oleh karena itu sangat tidak tepat jika anak bangsa dan generasi muda memusuhi saudara-saudara sebangsa hanya karena berbeda suku, agama, ras dan golongan. Sebab, salah satu ancaman besar terhadap generasi muda Indonesia adalah gerakan-gerakan radikalisme yang masuk ke lingkungan kampus. Gerakan ini menawarkan paham tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa,” kata Ahmad Basarah.

Politikus PDIP itu juga meminta seluruh elemen masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya ini. Bangsa Indonesia saat ini menghadapi dua gelombang persaingan ideologi dunia atau transnasional. Pertama fundamentalisme pasar dan kedua fundamentalisme agama. Pemuda Indonesia kini menjadi korban dari gaya hidup konsumtif dan hedonis. Ini ditawarkan kaum liberalisme sebagai pendukung utama fundamentalisme pasar.

Di sisi lain, tumbuh generasi muda dengan fundamentalisme agama menjadi pelaku kekerasan dan terorisme. Untuk itulah sangat penting adanya sosialisasi nilai-nilai Empat Pilar MPR RI seperti Pancasila, UUD NRI 1945 dan Tap MPR, NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi ini disampaikan ke seluruh penjuru Indonesia termasuk kalangan pemuda dan pelajar.

Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) juga menyebutkan bahwa Resimen Mahasiswa, punya tugas sejarah dan tugas ideologis penting untuk mengawal, mengamankan dan menyebarluaskan ideologi Pancasila. Mempelopori ‘Gerakan Kampus Sebagai Benteng Pancasila’ bersama-sama dengan elemen pemuda lainnya.

Pada penutupan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk Resimen Mahasiswa se-Provinsi Lampung yang berlangsung Minggu (8/10/2017), dia menjelaskan bahwa tonggak sejarah bangsa ini adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sedangkan sebagai sebuah negara, kita bisa melihat bagaimana peran strategis para pemuda dalam peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada waktu itu.