Medan – Kelompok radikal terorisme di dunia maya tidak akan pernah berhenti dalam menebarkan narasi-narasi radikal dalam upaya untuk meradikalisasi orang-orang. Oleh karena itu harus dilawan dengan menyebarkan narasi perdamaian yang tidak ada hentinya juga.
Hal itu diungkapkan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis saat memberikan pengarahan secara daring dalam acara Regenerasi dan Pengukuhan Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Kamis (17/09/2020).
Regenerasi Duta Damai Dunia Maya ini adalah upaya BNPT melalui Subdit Kontra Propaganda pada Direktorat Pencegahan untuk mengumpulkan anak-anak muda pegiat dunia maya yang ada di wilayah Sumut dalam rangka untuk pencegahan paham radikal dan terorisme di dunia maya.
“Saya ingatkan kepada adik-adik bahwa kelompok radikal tidak pernah berhenti dalam berusaha meradikalisasi, dengan menggunakan dunia maya, menebar narasi kekerasan, perpecahan, adik-adik jangan sampai kalah dengan narasi-narasi yang mereka sebarkan, harus terus sebarkan narasi perdamaian,” ungkap Deputi I BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Lebih lanjut, alumni Akmil tahun 1986 ini mengungkapkan bahwa, Duta Damai Dunia Maya ini merupakan salah satu program unggulan dari BNPT dalam upaya pencegahan paham-paham radikal terorisme. Dimana program ini lebih mengedepankan anak muda sebagai agen perjuangan dalam menangkal paham-paham radikal terorisme tersebut.
“Selain Duta Damai Dunia Maya yang merupakan program unggulan dari BNPT, di Sumut kita juga ada Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). Keduanya sama-sama dalam rangka pencegahan penyebaran paham radikal terorisme. Tetapi Duta Damai ini lebih memfokuskan pada anak muda, karena anak muda lebih kreatif sehingga nantinya pesan yang mereka sampaikan lebih didengar oleh anak muda seumurannya,” ungkap mantan Komandan Satuan Induk Bais TNI ini.
Lebih lanjut menurutnya, peran Duta Damai ini nantinya juga akan sangat diharapkan, dimana bangsa Indonesia ini akan memasuki masa-masa Pilkada. Yang mana biasanya akan banyak narasi-narasi perpecahan, hoax serta ujaran kebencian yang tersebar, sehingga harus dilawan dengan narasi-narasi yang mendamaikan.
“Satu lagi pesan saya kepada adik-adik Duta Damai kedepannya, berkaca pada Pilpres dan Pileg tahun lalu, begitu banyak narasi-narasi perpecahan, hoax dan ujaran kebencian yang menyebar. Untuk itu saya mengajak adik-adik Duta Damai untuk turut menangkal hoax dan ujaran kebencian tersebut,” ungkapnya.
Perwira tinggi yang dalam karir milternya dibesarkan di pasukan ‘Baret Merah’ Kopassus TNI-AD ini pun berharap kedepannya para peserta Duta Damai ini akan terus menyebarkan narasi positif, serta membagi ilmu yang mereka dapatkan kepada orang terdekat mereka.
“Jangan sampai ilmu dan pengertahuan yang adik-adik dapat pada kegiatan hari ini hanya berhenti pada adik-adik sekalian, tetapi bisa meneruskan, baik kepada teman, keluarga dan orang-orang sekitar,” ungkap mantan Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri.