Generasi Muda Hendaknya Memperkuat Jati Diri dan Meningkatkan Peran Utama dalam Mencegah Ancaman Radikalisme dan Terorisme

Ambon- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku mengadakan lomba video pendek dan diskusi film. Bertempat di Aula Biz Hotel Ambon, (01/10/2020).

Kegiatan tersebut diikuti oleh pelajar SMA/sederajat dan guru pendamping se kota Ambon dan sekitar. Tema yang diusung “Kita Indonesia”.

Ketua FKPT Maluku Dr. Abd. Rauf, M.Ag mengharap melalui kegiatan ini semakin membekali para pelajar untuk sukses didepan, karena tahun kemarin Maluku tercatat banyak mengirim film pendek di youtube, sayangnya belum mencapai 10 besar.

Gubernur Maluku Muraid Ismail dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Sandy Wattimena,SP.M.Si. menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada BNPT dan FKPT Provinsi Maluku yang telah menggagas kegiatan pemuda dan pendidikan.

“Terorisme dan paham radikalisme merupakan kejahatan yang luar biasa, karena secara idiologis berdampak sangat fatal dalam merusak tatanan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, karena telah menjadi musuh bersama, sehingga upaya pencegahan terorisme dan paham radikalisme di berbagai belahan dunia terus dilaksanakan lebih khusus di Indonesia dan telah merupakan suatu keharusan secara permanen dilaksanakan oleh pemerintah RI melalui rangkaian program BNPT RI,” ungkapnya.

Ancaman dan aksi teror sedemikian menjadi peringatan sekaligus memperlihatkan secara jelas bahwa terorisme telah tumbuh menjamur, membentuk sel-sel jaringan yang terjalin satu sama lain, melakukan serangkaian ancaman dan aksi terror yang lazim dilakukan dengan cara-cara yang berubah-ubah, tidak manusiawi karena bahkan telah demikian tega melibatkan anggota keluarga,terutama istri dan anak.

Mencermati fenomena realitas dan kondisi obyektif yang demikian, maka tema yang dipakai dalam kegiatan ini adalah “Kita Indonesia”. Tema ini ingin mempertegas, bahwa generasi muda mempunyai peranan yang sangat penting untuk menegakkan perdamaian dan kebhinekaan Indonesia,serta menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.

Terkait dengan itu, generasi muda hendaknya memperkuat jatidiri dan meningkatkan peran utama dalam mencegah ancaman radikalisme dan terorisme.

Gubernur Maluku berharap melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi, BNPT, FKPT dan generasi muda dapat membangun kesepahaman pandangan, dalam rangka melakukan langkah antisipasi sejak dini, terhadap redikalisme

“saya juga sangat berharap forum ini dapat memunculkan kesadaran baru,membangun perspektif bersama dan merumuskan langkah-langkah pencegahan terorisme yang strategis, nyata dan bisa langsung diterapkan dilingkungan masing-masing”

Muhamad Lutfi,M.Si (Kepala Seksi Pemulihan Korban BNPT) yang hadir sebagai pemateri BNPT menjelaskan kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di Kalangan pemuda/pelajar, imbuhnya ada beberapa pikiran penting yang hendak dilihat, yaitu: Kedudukan BNPT dalam Undang-undang, Fungsi dan Tugas BNPT, Kebijakan dan strategis Nasional Penanggulangan terorisme, Pemberdayaan masyarakat, Akar radikalisme, Penyebaran radikalisme dan terorisme dikalangan pelajar/pemuda dan Penyebaran radikalsime di media sosial (internet, online).

Pdt. Elifas. T. Maspaitella, M.Si (Sekretaris Umum Sinode GPM) dalam materinya “Peran Aktif Pemuda/Pelajar dan Organisasi Kepemudaan dalam Pencegahan Terorisme” menegaskan ketika mengatakan kita Indonesia, maka Pancasila adalah dasar beragama kita secara bersama. Kalau kita belajar sejarah, maka peran intelektualitas itu penting menuju kemerdekaan bukan hanya semata-mata perjuangan militerisme saja.

Oleh karena itu saya hendak meyakinkan bahwa belajar dan berprestasi adalah berjuang bagi kemerdekaan kita saat ini. dalam sejarah 1908-1998 perubahan terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara didorong oleh orang-orang terpelajar (pemuda). Memasuki tahun 2020 ini kita berhadapan dengan bagaimana para pemuda ada juga yang terpapar dalam radikalisme dan terorisme karena pengaruh media sosial.