Surabaya – Bangsa Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika bermakna bahwa bangsa Indonesia terdiri dari suku, ras, agama yang paa hakikatnya dalam satu kesamaan bahasa, banhgsa dan Tanah Air Indonesia. Perbedaan bukanlah benalu penghalang persatuan, melainkan sebagai modal besar untuk menjadikan negara ini sebagai negara yang besar dan berjaya dalam bingkai kesatuan NKRI.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Timur, Drs. Didiek Soenyoto, MM, dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, di acara Workshop BNPT Video Festival, yang diprakasai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur di Hotel Elmi, Surabaya, Rabu (8/3/2017)
“Generasi muda sebagai penerus bangsa harus mempunyai semangat dan tekad bulat untuk tetap menjaga keutuhan, kedaulatan dan kesatuan NKRI yang kita cintai,: ujarnya.
Untuk itu pihaknya sangat mengapresiasi an penghargaan yang tinggi atas peran BNPT melalui FKPT Jawa Timur yang menyelenggarakan Workshop pembuatan Video Pendek bagi para pelajar tingkat SMA sederajat, dalam rangka pemberdayaan pemudan dan perempuan dalam pencegahan terorisme.
“Karena degan adanya kegiatan ini akan memberikan penyadaran kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI. Karena berbagai tantangan dan ancaman rapuhnya nkri akan masih terus berlangsung,” ujarnya.
Dikatakannya, banyaknya aksi teror yang ada di Indonesia menandakan Indonesia harus tetap siaga agar pemuda tidak terjerumus mengingat pelaku teroris kebanyakan adalah anak muda berusia dibawah 30 tahun
“Karena tanpa pembinaan terhadap kaum muda, upaya pencegahan terorisme tidak akan berjalan karena target terorisme adalah pemuda sebagai pelakunya,” ucapnya.
Lebih lanjut menurutnya, banyaknya motif terorisme , salah satunya fanatisme berlebihan pada suatu kepercyaan dengan bentuk provokasi agama secara sembunyi maupun terbuka, penulisan buku, penebar kebencian, membuat pernyataan sikap yang mengarah pada kegiatan terorisme
“Pencegahan terorisme perlu pembinaan tentang pelurusan pesan-pesan moral keseimbangan beragama dan bernegara,” ujarnya
Selama ini sikap acuh dan tidak peduli merupakan wilayah rentan yang menyuburkan jaringan terorisme.Untuk itu pentingnya dukungan pemuda dalam pencegahan terorisme sangat diharapkan sehingga peran generasi muda dalam pencegahan terorisme sangat penting.
“Oleh karena itu pemuda harus sadar bahwa sebagai agen perubahan harus turut serta menjaga keberlangsungan hukum yang ada di Indonesia agar tercipta stabilitas dan keamanan dalam negeri,” ujarnya mengakhiri.