Ungaran – Generasi muda lintas umat beragama harus tetap bijak dan selalu berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial. Pasalnya media sosial menjadi tempat penyebaran radikalisme yang sangat masif, juga banyaknya informasi yang sengaja disebarlkan untuk merusak nilai dan semangat toleransi antar umat beragama.
“Jangan sampai terpengaruh oleh ajaran- ajaran radikal yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat lain,” kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Petrus Triono SSos MSi dalam bincang malam, Generasi Muda Forum Kerujunan Antar Umat Beragama (Gema-FKUB) Kabupaten Semarang, di Desa Wisata Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Sabtu (10/12/2022) malam dikutip dari Republika.co.id.
Ia mengungkapkan Hingga saat ini, jelasnya, upaya- upaya untuk menyebarkan ajaran dan faham radikalisme masih dilakukan oleh kompok- kelompok tertentu melalui media sosial. Pun demikian berbagai informasi yang cenderung menyesatkan dan disebarluaslan untuk menebarkan benih- benih intoleransi.
Untuk itu, generasi muda lintas umat beragama harus bisa bermedia sosial dengan bijak, saling memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam memperkuat nilai- nilai persatuan, keharmonisan dan kebhinekaan.
“Ini akan menjadi kekuatan Gema-FKUB dalam mengawal kerukunan antar umat beragama dan menangkal radikalisme di Kabupaten Semarang,” tegas Triono.
Acara itu dibuka Wakil Bupati (Wabup) Semarang, M Basari. Ia menekankan pentingnya jalinan komunikasi antar generasi muda FKUB Kabupaten Semarang. Wabup ingin agar generasi muda FKUB sering menggelar acara atau kegiatan bersama.
“Jika kalangan generasi muda FKUB sering berkumpul dan berkegiatan bersama akan terjadi dialog yang positif, saling bisa menghormati dan memahami perbedaan dan akan terbangun komitmen bersama untuk saling memperkuat semangat kerukunan antar umat beragama,” katanya.
Dengan demikian, semangat toleransi antar umat beragama di wilayah Kabupaten Semarang dapat dijaga dan dirawat dengan baik. Terlebih menjelang momentum hari besar keagamaan, yang akan berlangsung menjelang akhir tahun nanti.
“Sehingga situasi di Kabupaten Semarang akan tetap sejuk dan kondusif. Demikian pula umat yang merayakan Natal dapat melaksanakan rangkaian kegiatan keagamaannya dengan nyaman aman dan lancar, karena semua memiliki kesadaran dalam menyikapi perbedaan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Gema-FKUB Kabupaten Semarang, Achmad Chumaidi menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Gema-FKUB yang bertujuan untuk saling mengakrabkan remaja antar umat beragama. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus untuk memperingati hari hak asasi manusia yangg jatuh pada tanggal 10 Desember.
Menurutnya, beragama atau memeluk agama merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar. Melalui kegiatan ini, ia berharap remaja antar umat beragama di Kabupaten Semarang dapat terus menjaga kerukunan antar sesama pemeluk agama di Kabupaten Semarang.
“Seperti semangatnya, Gema-FKUB dibentuk untuk menjembatani generasi muda antar agama agar saling mengenal dan berdialog sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama dikalangan generasi muda,” tandas Chumaidi.