Generasi Milenial Harus Bersatu Lawan Radikalisme & Terorisme

Manado – Perubahan pola dan dinamika terorisme yang menjadikan dunia maya sebagai sarana propaganda, indoktrinasi, dan rekrutmen membuat dunia maya semakin sesak dengan konten-konten negatif berbau radikalisme dan terorisme. Ironisnya, secara demografis, penghuni dunia maya adalah generasi muda. Faktor itulah yang mendasari pembentukan duta damai dunia maya oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Pusat Media Damai (PMD).

“Generasi muda rentan dengan penyebaran konten radikalisme di dunia maya. Pendekatan keras saja tidak cukup. Butuh kebersamaan seluruh pihak, khususnya generasi muda yang menyampaikan dengan gaya milenial mereka. Karena itu bnpt merangkul anak muda sebagai mitra strategis sebagai duta damai dunia maya untuk menyebarkan konten positif dan perdamaian di dunia maya,” ujar Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko saat memberikan laporan kegiatan pada acara penutupan Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2018 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Hotel Mercure, Manado, Kamis (15/11/2018).

Acara penutupan itu dihadiri Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kasdam XIII Merdeka Brigjen TNI Fajar Setyawan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulawesi Utara Dr. Jeti Pulu, S,Sos, Msi (mewakili Gubernur Sulut), Ketua FKPT Sulut James Tulangow, SE. Juga perwakilan kedutaan negara sahabat sahabat yaitu Mr. Alejandro Herrero Sanchez (Home Affairs Attache Kedubes Spanyol), Mr Mounir Belayachi (Deputy Head of Mission Kedubes Maroko), Mr. Lendra, Mr Ashari (Kedubes Singapura), Mr. Shawqi Saadoon Mohammad Ali (Iraqi National Inteligence Service), Ryo Takeda (First Secretary Kedubes Jepang), Mr. Oscar G. Orcine (Konsul Jenderal Filipina di Manado).

Drs. Sujatmiko menambahkan bawah pelatihan duta damai dunia maya 2018 Provinsi Sulut ini merupakan provinsi ke=13, sekaligus terakhir di tahun 2018. Duta damai dunia maya dibentuk sejak 2016 dan berhasil membentuk 60 kelompok dengan 720 personil. Sebelumnya pelatihan serupa digelar di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga : Duta Damai Modal BNPT Jaga Dunia Maya dan Nyata Dari Propaganda Terorisme

“Selama ini duta damai telah memberikankontribusi poisitif terhadap kalangan muda untuk berpartisipasi aktif menyebarkan perdamaian baik secara offline maupun online,” imbuh Sujatmiko.

Selama empat hari pelatihan, lanjut Sujatmiko, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi sehingga dapat menghasilkan produk konkrit dalam pencegahan terorisme di dunia maya. Lima website dihasilkan dari pelatihan ini yaitu www.waleleos.dutadamai.id, www.manguni.dutadamai.id, www.mapalus.dutadamai.id, www.tinutuan.dutadamai.id, www.paniki.dutadamai.id.

Sujatmiko menegaskan, tindak lanjut dari kegiatan ini, para duta damai dunia maya aka terus terhubung dengan PMD dengan dibentuk grup messenger dalam rangka sharing informasi dan konten website. Selain itu, duta damai dunia maya akan dinilai tim PMD dan ditentukan kelompok paling aktif untuk diikutkan dalam program pemberdayaan dan lain-lain.

“Duta damai dunia maya Sulut diharapkan mampu bersinergi dengan penggiat di daerah seperti organisasi masyarakat, mahasiswa, pelajar, juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan FKPT Sulut,” harapnya.

Untuk rencana kedepan, ungkap Sujatmiko, BNPT akan berusaha meningkatkan duta damai dunia maya pada level lebih tinggi, baik ASEAN, Asia, maupun dunia.