Jambi – Keterlibatan kaum muda dalam paham dan gerakan terorisme telah masuk dalam level mengkhawatirkan. Utamanya dengan perkembangan teknologi informasi dalam rupa internet, kaum muda menjadi obyek yang paling rawan terkena imbas paham radikal dan teror. Karenanya diperlukan upaya nyata untuk menghindarkan kaum muda dari bahaya radikalisme dan terorisme.
Namun, alih-alih menempatkan kaum muda sebagai obyek pasif untuk dilindungi, kaum muda sebaiknya didorong untuk mulai berbuat sesuatu guna melindungi dirinya sendiri dari bahaya radikalisme dan terorisme. Dan hal inilah yang sedang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Jambi, hari ini, Jumat (21/04/17).
Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi bidang Pemuda dan Perempuan, BNPT mengumpulkan anak-anak muda Jambi untuk berkumpul dan bersama-sama belajar melakukan aksi positif untuk tangkal terorisme dalam workshop Video Festival.
Dikatakan oleh koordinator kegiatan dari BNPT, Fachrudin, saat ini ada banyak anak muda yang terlibat terorisme, karenanya hal ini harus dihentikan. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa kelompok terorisme telah menggunakan internet sebagai ladang penyebaran paham radikal dan bahkan rekrutmen anggota, padahal di waktu yang bersamaan ‘penduduk dunia maya’ yang paling banyak adalah anak-anak muda.
“Saat ini, 64,7% pengguna internet adalah anak-anak muda usia SMA, ini jumlah yang banyak sekali,” ungkapnya.
Ia pun menyebut bahwa saat ini, dengan segala perkembangan di bidang teknologi informasi, kita sedang dalam kondisi perang. “Kita ini sedang perang, loh! Hanya saja perangnya bukan fisik, tetapi dalam bentuk lain,” lanjutnya.
Menurutnya, untuk memenangkan perang yang bukan fisik ini, hal yang perlu dilakukan adalah dengan menjadi insan yang kreatif. Ia pun percaya bahwa pembuatan video pendek yang kini digalakkan oleh BNPT adalah bagian dari karya kreatif yang dimaksudkan untuk memenangkan perang ini. Terkait dengan perang, ia menjelaskan bahwa musuh yang harus dihadapi saat ini adalah narasi radikal yang disebarkan di dunia maya. Jika dibiarkan, narasi-narasi radikal yang penuh dengan kekerasan dan kebencian ini akan berujung pada aksi-aksi terorisme.
Anak-anak muda yang dilibatkan dalam program ini adalah siswa SMA yang tersebar di Jambi, baik kota maupun kabupaten. Mereka dikumpulkan untuk belajar segala hal terkait dengan pembuatan video pendek. BNPT tampak tidak tanggung-tanggung dalam melaksanakan program ini. Untuk gelaran yang diadakan di hotel O Dua Weston kota Jambi ini, BNPT menghadirkan dua sineas nasional untuk membimbing langsung peserta workshop. Mereka adalah Ratrikala Bhre Aditya dan Putri Ayudya.
Saat ini, workshop sedang berlangsung. Ratrikala Bhre Aditya tengah menyampaikan materi terkait proses pembuatan film dan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan. Workshop ini direncanakan akan berakhir pukul 17.00 WIB sore ini.