Serang — Kota Serang bersiap menggelar agenda besar bertajuk Pesta Budaya Lintas Agama pada Januari 2026, bertepatan dengan Hari Amal Bakti. Kegiatan yang diinisiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Serang ini diharapkan menjadi ruang perjumpaan yang hangat antarumat beragama melalui ekspresi seni dan budaya.
Ketua FKUB Kota Serang, KH. Matin Syarkowi, menuturkan bahwa pesta budaya ini merupakan tindak lanjut dari Diklat Kader Kerukunan Umat Beragama yang belum lama ini dibuka oleh Wali Kota Serang, Budi Rustandi, di Kebun Kebangsaan, Walantaka.
Menurutnya, acara tersebut bukan sekadar pagelaran seni, melainkan wujud nyata semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap perbedaan.
“Setiap agama akan menampilkan budaya dan seninya masing-masing. Kami ingin menunjukkan bahwa keberagaman bisa berjalan beriringan tanpa mencampuradukkan keyakinan,” ujar KH. Matin.
Pesta budaya ini akan diisi dengan pawai lintas budaya, pertunjukan seni dari berbagai komunitas agama, serta bazar UMKM lokal. FKUB berharap kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi yang mempertemukan nilai keagamaan, budaya, dan ekonomi kreatif.
Wali Kota Serang Budi Rustandi menyambut baik inisiatif FKUB tersebut. Ia menilai kegiatan lintas agama seperti ini bukan hanya memperkuat toleransi, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan wisata baru bagi kota.
“Kami ingin Serang dikenal sebagai kota yang damai, sejahtera, dan terbuka bagi siapa pun. Tidak ada lagi sekat mayoritas atau minoritas — semua hidup berdampingan dalam kedamaian,” tutur Budi.
Ia menambahkan, kegiatan berbasis budaya dan keagamaan memiliki efek domino terhadap ekonomi lokal. Masyarakat bisa ikut merasakan manfaatnya lewat peningkatan kunjungan wisata, penjualan produk UMKM, serta promosi budaya daerah.
“Ketika berbagai budaya tampil bersama, wisatawan akan datang, menginap, dan berbelanja di Serang. Itu artinya ekonomi rakyat ikut bergerak,” jelasnya.
Lebih lanjut, KH. Matin mengingatkan bahwa semangat keterbukaan dan toleransi sudah menjadi bagian dari jati diri masyarakat Serang sejak masa Kesultanan Banten, yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan pertemuan berbagai suku dan agama.
“Sultan Banten sudah memberi contoh bagaimana masyarakat hidup dalam keberagaman. Nilai itu harus terus kita rawat agar Serang tetap damai dan maju,” ungkapnya.
Melalui Pesta Budaya Lintas Agama 2026, FKUB berharap semangat persaudaraan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap perbedaan dapat terus tumbuh — menjadikan Kota Serang sebagai simbol kota damai, inklusif, dan berbudaya.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!