Pasuruan – Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan menggelar Ngaji Aswaja di Mushala setempat, Jum’at (21/7/2023).
Sekertaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tutur, Khoirul Anwar mengatakan, mempelajari kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah (Aswaja) karya Kyai Hasyim Asy’ari menjadi semakin penting untuk bekal pelajar menghindari kelompok radikal yang ekstrem kiri dan kanan.
“Tujuan utama ngaji Aswaja adalah untuk membendung radikalisme para pemuda NU khusunya IPNU-IPPNU,” ujar Khoirul dikutip dari laman NU Online.
Menurutnya, ini merupakan bentuk ikhtiar agar terbentengi dari paham ekstrem sehingga tetap mewarisi ajaran Aswaja. Hal semacam ini yang perlu secara istiqamah ditegakkan dan diperkuat dengan mengikuti kajian Aswaja seperti pada malam hari ini.
Ketua PR IPNU Kayukebek, Zulfikar Deny Irawan mengaku, kegiatan ini sudah berjalan sejak periode kemarin dan sampai saat ini rutinan terus berjalan.
“Program yang rutin diadakan setiap dua minggu sekali pukul 18.00- 20.00 WIB ini menghadirkan tokoh-tokoh NU di MWCNU Kecamatan Tutur,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, program ngaji Aswaja selalu dihadiri oleh puluhan kader dari berbagai dusun dan masyarakat. Adapun materi yang disampaikan mengenai cara menyikapi sebuah perbedaan dalam kehidupan nyata. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, sehingga tak perlu ada pertengkaran karena berbeda pandangan atau pendapat.
“Materi yang disampaikan kepada IPNU-IPPNU yakni cara menyikapi perbedaan pendapat yang ada di masyarakat,” paparnya.
Sementara salah satu peserta, Nabil merasa mendapatkan tambahan perbekalan lebih dari adanya ngaji Aswaja khususnya membentengi dari paham radikalisme.
“Pada kegiatan ini saya mendapatkan pembelajaran yang mungkin di kegiatan lainnya tidak akan saya peroleh. Sehingga dapat menambah wawasan dan lebih memantapkan bagi saya untuk berkhidmah lebih lagi di NU,” ujarnya.