Kehadiran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengadakan kegiatan besar selama 3 hari kedepan di Yogyakarta (Rabu-Jumat pekan ini) disambut baik oleh Gusti Bandoro Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo. Adik dari sultan Yogyakarta ini menegaskan sambutan baiknya ini dengan menyatakan bahwa Yogyakarta adalah kota yang aman dan nyaman, namun demikian potensi konflik yang dipicu oleh paham radikal dan terorisme selalu ada, terutama dengan fakta bahwa kota ini adalah juga ‘rumah’ untuk ribuan pelajar dan mahasiswa yang berbondong-bondong menimba ilmu di ratusan perguruan tinggi dan sekolah yang tersebar di Yogyakarta.
GBPH menyatakan bahwa hingga saat ini kasus radikalisme belum terlalu mencuat di kota Yogya, namun antisipasi untuk hal itu perlu selalu dilakukan. Di sinilah ia menyampaikan pentingnya agenda kegiatan yang akan dilaksanakan BNPT. Pendekatan budaya yang dipilih oleh BNPT dalam mengatasi masalah radikalisme dan terorisme dipandangnya sangat cocok dengan kondisi masyarakat Yogyakarta yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya. Ia yakin bahwa nilai-nilai budaya Indonesia dapat menangkis seluruh paham-paham ekstrim.
Sebagai anggota dari dewan pertimbangan di salah satu universitas negeri di Yogyakarta, Ia juga menyampaikan bahwa pihak-pihak perguruan tinggi selalu memberikan pendampingan kepada para anak didiknya, sehingga para dosen dapat melakukan identifikasi sekaligus pencegahan dini terhadap mahasiswa agar tidak terpengaruh paham radikal dan terorisme.
Khusus kepada BNPT ia menyampaikan bahwa badan nasional ini harus populer, salah satunya melalui media. Hal ini akan memberi kesan bahwa BNPT benar-benar bekerja dan ada untuk masyarakat, sehingga masyarakat akan tetap merasa aman. Ia pun menyatakan akan selalu menunggu gebrakan-gebrakan baru dari Badan negara yang kini dipimpin oleh Komjen Pol. Saud Usman Nasution, MH ini.