Indramayu – Radikalisme dan terorisme bukanlah bagian dari Islam, justru paham-paham kekerasan tersebut berlawanan dengan wajah Islam yang sesungguhnya; damai dan mendamaikan. Mengusung harapan tersebarnya Islam yang damai, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hari ini, Kamis (15/09/16) menggandeng sejumlah ulama Indramayu untuk turut serta dalam dialog pencegahan radikalisme dan terorisme yang digelar di aula hotel Handayani Kabupaten Indramayu.
Dipilihnya Indramayu sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan ini didasari oleh kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang benar terkait radikalisme dan terorisme, serta peran yang dapat diambil masyarakat dalam merespon penyebaran paham kekerasan di atas.
Dikatakan oleh Dr. KH. Uta Wijaya, narasumber kegiatan ini yang juga merupakan ketua Forum Pondok Pesantren Jawa Barat, saat ini diperlukan revitalisasi nilai-nilai ke-Islaman dan kearifan lokal sebagai bentuk pencegahan terorisme. Islam yang sebenarnya adalah Islam yang rahmatan lil alamain, berkah untuk semesta alam. Islam, lanjutnya, menentang segala bentuk kekerasan dan kejahatan yang tentu saja tidak bisa menjadi berkah.
Sementara itu, BNPT, melalui Kasubdit Kewaspadaan, DR.Hj. Andi Intang Dulung., M.H, menyatakan respon positif atas terlaksananya kegiatan ini. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya radikalisme dan terorisme, sehingga masyarakat dapat bersama-sama mencegah paham kekerasan ini.