Mamuju – Tewasnya gembong terorisme Santoso, tak menghentikan langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam pencegahan kejahatan tersebut. Di Sulawesi Barat, kegiatan ini diawali dengan menggandeng media massa.
“Ini kegiatan perdana kami. Media massa dilibatkan karena memiliki peran yang sangat strategis dalam pencegahan terorisme,” kata Kabid Media Massa, Hubungan Masyarakat, dan Sosialisasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat di Mamuju, Rabu (20/7/2016).
FKPT adalah lembaga non profit yang dibentuk dan digandeng BNPT dalam melaksanakan program pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme di 32 provinsi se-Indonesia. Salah satu bentuk dari program tersebut adalah pelibatan media massa.
Sudirman menambahkan, kegiatan pelibatan media massa dalam pencegahan terorisme di Mamuju akan dibagi dalam dua metode. Pertama, Media Visit yang akan mengunjungi redaksi media massa untuk digelar diskusi seputar peningkatan peran pers.
“Hari ini Media Visit dilaksakan. Empat redaksi akan kami kunjungi, yaitu Radio Banua Mala’bi’, Radar Mamuju dan Sulbar Express (Jawa Pos Group), dan TVRI Sulawesi Barat. Di Radio Banua dan TVRI akan ada live talkshow,” urai Sudirman.
Metode kedua, masih kata Sudirman, adalah Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Pencegahan Terorisme, yang akan dilaksanakan di Hotel Panti Indah, Mamuju, Kamis (21/7/2016). Kegiatan ini akan menghadirkan Anggota Dewan Pera RI, Jimmy Silalahi, dan Anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, sebagai narasumber ahli.
“Kami juga mengundang Kapolda Sulbar dan Anggota Dewan Pakar PWI Sulbar untuk menjadi pembicara,” pungkas Sudirman.