Malang – Anak-anak muda kota Malang atau lebih dikenal Arek Malang (Arema) tidak mau kalah dengan rekan-rekannya yang telah lebih dulu menjadi duta damai dunia maya. Karena itu, puluhan Arema pun siap mengikuti Pelatihan Duta Damai Dunia Maya se-Kota Malang dan sekitarnya yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Sebanyak 60 Arema pun terkumpul untuk mengikuti pelatihan selama empat hari. Mereka yang terdiri dari blogger, ahli IT, dan desaing komunikasi visual (DKV) akan digembleng untuk membuat produk kreatif berupa website damai yang nantinya akan bergabung dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT. Tugas mereka membuat konten damai untuk melawan propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.
“Terorisme sangat lihai ‘bermain’ di dunia maya. Mereka mampu memanfaatkan dunia maya yang memiliki pembaca tidak terbatas untuk menyebarkan ideologi dan merekrut anggota baru, terutama dari kalangan muda,” kata Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko saat pembukaan Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 se-Kota Malang dan sekitarnya di Malang, Senin (24/7/2017).
Pelatihan Duta Damai Dunia Maya di Malang ini merupakan kali ketiga yang digelar BNPT tahun ini setelah Bandung dan Semarang. Dan yang keenam sejak program ini digulirkan pada 2016 lalu. Menurut Sujatmiko, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya sangat sulit untuk dikontrol. Karena itu diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama generasi muda. Dari situlah, pemerintah, melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia maya dengan menggelar Pelatihan Duta Damai Duni Maya.
“Sejak 2016, BNPT telah membentuk puluhan kelompok duta damai di lima provinsi, Sumut, Sulsel, Jakarta, DIY, Jabar, dan Jateng. Sejauh ini, duta damai telah memberikan kontribusi positif dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan terorisme,” imbuh Sujatmiko.
Ia berharap, duta damai Arema ini bisa lebih aktif dan masif dalam menyebarkan konten perdamaian di dunia maya. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dan bersinergi dengan duta-duta damai dari daerah lain, sehingga dunia maya akan makin dipenuhi dengan konten positif dan damai.
“Kegiatan ini adalah membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya,” tutur pimpinan redaksi PMD BNPT ini.
Selain itu, ungkap Sujatmiko, kegiatan ini untuk membentuk generasi muda dengan rasa nasionalisme tinggi sehingga tidak mudah terpapar paham radikalisme serta memberi wadah untuk menampung kreativitas anak muda dalam menyuarakan perdamaian di dunia maya dan dunia mata. Selain itu juga untuk menjalin kerjasama dengan generasi muda dalam pencegahan paham radikal terorisme, khususnya di dunia maya.