Baghdad – Niat hati lari dari mulut buaya, tetapi justru masuk ke mulut naga. Begitu kira-kira pepatah yang tepat digunakan untuk menggambarkan nasib sial 45 pasukan ISIS yang harus meregang nyawa di tangan komandannya sendiri. Ke-45 teroris itu mati setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin (freezer) dan ditinggal hingga mati perlahan-perlahan.
Dilaporkan oleh kantor berita Irak, Al Sumari News, sang komandan murka lantaran sikap pengecut pasukannya, alih-alih melawan tentara Irak yang melakukan serangan, para teroris abal-abal itu justru lari tunggang-langgang penuh ketakutan. Sang komandan yang merasa terhina oleh sikap pengecut para pasukannya itu lantas menghadiahi mereka dengan hukuman mati, yakni dengan cara dibekukan. Setelah para pasukannya itu mati membeku, mayat-mayat mereka lantas dipajang di sepanjang jalan untuk digunakan sebagai peringatan agar tidak ada lagi pasukan ISIS yang menjadi pengecut.
Pasukan Irak memang tengah gencar melakukan serangan ke kantong-kantong persembunyian kelompok teroris ISIS, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghabisi komplotan perusuh itu. Akibat serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh pasukan pemerintah, kelompok teroris ISIS mengalami banyak kerugian, bukan saja dalam bentuk harta dan daerah kekuasaan, tetapi juga kewarasan.
Berbagai kekalahan yang diderita kelompok ISIS sepertinya telah benar-benar menghantam kewarasan para petinggi ISIS, alih-alih menjaga dan memperkuat anggotanya yang tersisi, ISIS malah tampak keranjingan untuk menghabisi anggotanya sendiri dengan cara memberlakukan hukuman mati.
Kekejaman dan kebiadaban yang mereka tunjukkan selama ini semakin membuktikan bahwa kelompok ISIS tidak lebih dari sekumpulan penjahat yang bersembunyi di balik seruan jihad. Mereka tidak memperjuangkan nilai agama, karena mereka masih terlalu asyik berlaku kasar dan membunuh sesama.