ktif membaca dinamika di masyarakat dan berkoordinasi dengan pemerintah serta aparat keamanan.
Seno juga mengingatkan pengalaman beberapa tahun lalu, ketika potensi ketegangan sosial sempat muncul di Penajam Paser Utara dan Tarakan. Berkat komunikasi cepat antar-pihak, masalah itu dapat diselesaikan dan tidak berkembang menjadi konflik.
“Selama kita mau berkomunikasi, insyaallah persoalan bisa diatasi dan tidak menjadi kegaduhan,” kata Seno.
Tidak hanya isu sosial dan politik, ancaman narkoba juga menjadi perhatiannya. Ia menyebut jalur-jalur perbatasan dari Borneo Utara rawan dimanfaatkan penyelundup untuk memasukkan barang haram. Ia pun mengajak FPK untuk ikut mengawasi dan melaporkan bila menemukan indikasi peredaran.
Selain itu, ia menyoroti risiko dari dunia digital, terutama kecanduan game online dan konten negatif media sosial bagi anak-anak. Orang tua diminta lebih tegas dalam mengawasi penggunaan gawai.
“Game online ini dampaknya besar bagi tumbuh kembang anak. Orang tua harus lebih waspada,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Seno Aji menegaskan pentingnya kebersamaan lima provinsi di Kalimantan—Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltara—untuk menjaga keharmonisan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
“Kita berbangsa bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk selamanya. Itulah semangat yang harus terus dijaga,” pungkasnya.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!