Jakarta – Delapan elemen pemuda kemahasiswaan yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli NKRI terpanggil untuk menggelorakan lagi semangat kebangsaan dan kepedulian terhadap NKRI. Semangat kebangsaan dan kepedulian NKRI itu akan digelorakan pada momentum Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober mendatang.
Dalam penggeloraan semangat kebangsaan itu nanti, kedelapan elemen pemuda kemahasiswaan ini juga akan menggelar acara Gebyar Kebangsaan yang mengangkat tema “Pemuda Pemudi Indonesia Peduli Kemanusiaan” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sejumlah agenda kegiatan yang sudah disusun di antaranya adalah membuat bazaar, konsel amal untuk Palu, Donggala, dan Lombok, serta melakukan orasi kebangsaan.
Kedelapan elemen pemuda kemahasiswaan yang berinisiatif membuat kegiatan ini adalah HMI, PMII, GMNI, PMKRI, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, LMND, Kesatuan Mahasiswa Buddhis Indonesia
“Momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini kencang memanggil kami untuk menggelorakan lagi semangat persatuan bangsa. Sebagai pemuda, di momentum ini kami juga ingin mendarmabaktikan gagasan dan ide para pemuda untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam di Palu, Donggala, dan Lombok,” tutur Ketua Panitia Gebyar Kebangsaan, Ranjes Reubun saat menggelar jumpa pers di The Hook Restaurant And Café, Senin (8/10) sore.
Dikatakannya juga, dalam semangat kebangsaan posisi pemuda berada di garda terdepan. Oleh sebab itu, lanjutnya, pada kegiatan ini kedelapan elemen pemuda kemasiswaan yang terlibat ingin mengajak semua elemen pemuda menyatukan lagi pandangan nasionalis yang humanis untuk turut membantus menyelesaikan persoalan bangsa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
“Pemuda adalah kekuatan bangsa dan menjadi spektrum kebangsaan. Penggeloraan kembali semangat kebangsaan yang kami lakukan juga murni humanis. Tak ada kaitannya dengan politik dan Tahun Politik,” tegas Ranjes yang mewakili HMI.
“Sebagai pemuda kami cuma ingin menyampaikan kepedulian kami terhadap penderitaan saudara-saudara kita korban bencana alam di Palu, Donggala, dan Lombok. Karena itulah, mari kita para pemuda bersama-sama menyatukan semangat kebangsaan dan kepedulian terhadap NKRI untuk membantu saudara-saudara kita di sana,” paparnya lagi.
Cecep dari BEM Islam se-Indonesia turut menambahkan, melalui kegiatan ini juga ingin digelorakan semangat pemuda untuk membuat terobosan dan inovasi guna menembus sekat tipis rasa pesimis di benak pemuda.
“Pemuda adalah tulang punggung masa depan Indonesia. Peran pemuda hari ini akan menentukan nasib NKRI. Apakah NKRI bisa terus berlari mengejar ketertinggalan, kemudian melakukan akselerasi terhadap perkembangan, dan terakhir bisa tetap berkontribusi atas segala permasalahan yang dihadapi,” paparnya.
“Selain itu, melalui semangat kebangsaan dan kepedulian NKRI yang digelorakan kami juga ingin lebih merapatkan barisan sebagai Pemuda Satu, Bangsa Satu, Indonesia Satu.”
“Kami juga secara tegas akan melawan arus paham radikal yang menyasar kampus dan menargetkan kaum muda dan mahasiswa sebagai subyek untuk memecah belah bangsa dan menentang nilai Pancasila,” demikian Cecep menutup pernyataan.