Forkopimda Kaltim Solidkan Sinergi Hadapi Ancaman Narkoba dan Paham Radikal

Balikpapan — Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Timur memperkuat sinergi lintas sektor untuk menghadapi ancaman narkoba dan radikalisme. Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan status siaga satu dalam upaya memerangi dua ancaman tersebut.

Dalam rapat koordinasi Forkopimda di Gedung Mahakam Polda Kaltim, Senin (8/12), Rudy menyoroti kerawanan wilayah Kaltim sebagai daerah perbatasan yang menjadi jalur masuk barang terlarang.

“Kita siaga satu terhadap bahaya laten narkoba, khususnya di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia serta provinsi lain di Pulau Kalimantan yang rawan menjadi pintu masuk,” ujarnya.

Rakor tersebut mengusung tema “Optimalisasi Peran Forkopimda dalam Menghadapi Ancaman Narkoba dan Radikalisme di Kalimantan Timur.” Kegiatan dihadiri oleh Ketua DPRD Kaltim, Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kaltim, Kajati Kaltim, Danrem 091/ASN, Kabinda Kaltim, Kepala BNN Kaltim, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Rudy menegaskan bahwa Kaltim harus menjadi benteng kuat dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Salah satu langkah yang ditekankan adalah memperketat pengawasan di bandara, pelabuhan, jalur perairan, hingga titik perbatasan sebagai pintu utama keluar masuk orang dan barang.

Di lingkungan Pemprov Kaltim, ia juga menginstruksikan pelaksanaan tes urine secara berkala untuk memastikan birokrasi bersih dari narkoba.

Selain pendekatan penegakan hukum, Rudy menilai penguatan aktivitas keagamaan dan edukasi berbasis keluarga, sekolah, tempat ibadah, serta komunitas sangat penting sebagai tameng sosial terhadap narkoba dan paham radikal.

“Pencegahan tidak boleh hanya bertumpu pada aparat. Ini harus menjadi gerakan seluruh masyarakat,” tegasnya.

Ia turut mengimbau warga untuk tidak ragu melaporkan jika ada anggota keluarga yang terjerat penyalahgunaan narkoba. Pelapor, tegasnya, tidak akan dipidana dan korban dapat diarahkan pada proses rehabilitasi.

Rudy menutup seruannya dengan menegaskan bahwa keberhasilan pemberantasan narkoba membutuhkan kesadaran kolektif.

“Semangat war on drugs harus menjadi tanggung jawab moral dan sosial kita bersama. Ini bukan hanya slogan, tetapi komitmen untuk menjaga masa depan generasi kita,” ujarnya. (