Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dijadwalkan bertandang ke Filipina untuk bertemu dengan presiden Duterte pada 28 April mendatang. Agenda utama yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah terkait dengan perlindungan warga negara Indonesia. Jokowi juga disebut akan meminta Duterte untuk membantu upaya pembebasan WNI yang ditawan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf.
“Perlindungan WNI jadi salah satu perhatian Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Duterte nanti. Kami memohon Filipina terus bantu bebaskan WNI yang masih ditahan oleh Abu Sayyaf,” terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, di gedung Kemlu, Selasa (25/4), dikutip dari CNN Indonesia.
Kelompok Abu Sayyaf belakangan ini memang sangat gencar melakukan aksi teror, utamanya dengan menyekap warga untuk kemudian dimintakan tebusan. Pola gerak kelompok yang dipimpin oleh Isnilon Tontoni Hapilon ini juga semakin mengkhawatirkan usai kelompoknya diketahui membangun afiliasi dengan kelompok teroris internasional ISIS di Irak dan Suriah.
Hingga saat ini, masih ada 7 WNI dari total 19 orang yang ditawan kelompok Abu Sayyaf. Terkait dengan hal ini, pemerintah Indonesia disebut terus melakukan koordinasi untuk pembebasan 7 WNI yang ditawan tersebut.
Pihak Filipina juga sepakat untuk melakukan melakukan patroli keamanan bersama pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk persempit ruang gerak kelompok Abu Sayyaf. Kawasan yang akan dilalui jalur patrol antara lain perairan selatan Filipina, Sulu, dan Sulawesi.