FKUB Provinsi Sulteng -Bala Keselamatan Bersinergi Bentuk Pelajar Moderat

Palu – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah
dan Bala Keselamatan bersinergi menggencarkan pembentukan pelajar
tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang moderat secara
pemikiran dan tindakan.

Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Dr. KH. Zainal Abidin
mengemukakan pelajar tingkat SLTA adalah satu komponen bangsa yang
diharapkan dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan di masa akan
datang.

“Begitu besar harapan bangsa ini terhadap pelajar generasi muda
sebagai estafet pembangunan. Maka dari itu, pelajar yang kita harapkan
ini, harus diperkuat wawasannya dengan pendekatan moderasi beragama,
agar mereka menjadi generasi muda yang moderat,” ucap Prof. Zainal,
Senin (19/2/2024) di Palu.

FKUB Sulteng dan Bala Keselamatan secara bersama melaksanakan program
goes to school dalam rangka menyosialisasikan moderasi beragama dan
mencegah perundungan.

Program ini dilaksanakan oleh FKUB Sulteng dan Bala Keselamatan di SMA
Bala Keselamatan di Kota Palu. Sekitar seratus siswa/siswi kelas X dan
XI mengikuti sosialisasi peningkatan pemahaman moderasi beragama serta
pencegahan perundungan di lingkungan pelajar pada sekolah tersebut.

Zainal mengemukakan moderasi beragama bukanlah moderasi agama. sebab
moderasi beragama berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah
praktik keberagamaan di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin
hubungan sosial dengan orang lain.

Sedangkan pada tataran teologis, setiap orang berhak, bahkan
seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama
dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki
keyakinan terhadap ajaran agama mereka.

Selain mengenalkan moderasi beragama, upaya pencegahan
perundungan/bullying di sekolah juga dilakukan. Salah satu faktor
penyebab terjadinya perundungan karena minimnya pengawasan dan
rendahnya kepedulian sekolah terhadap perilaku siswa-siswinya.

“SMA Bala Keselamatan harus menjadi perontohan sekolah yang menghargai
perbedaan, mengedepankan persamaan, dan menjunjung tinggi nilai –
nilai kemanusiaan. Perundungan merupakan satu tindakan yang mencederai
nilai kemanusiaan,” ujar Prof. Zainal.