Jakarta – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali memperkuat moderasi beragama di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja sebagai upaya membumikan kerukunan umat beragama di kalangan generasi muda.
“Kegiatan ini sejalan dengan apa yang dilakukan selama ini di STAH Negeri Mpu Kuturan melalui rumah moderasi yang telah ada di kampus,” kata Wakil Ketua III STAHN Mpu Kuturan Singaraja Ida Bagus Wika Krishna di Singaraja beberapa hari lalu.
Ia mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan sosialisasi bersama FKUB sebagai salah satu organisasi yang memiliki arah dan tujuan untuk mencapai kerukunan di tengah berbagai keberagamaan yang ada di Bumi Nusantara.
“Kami mewakili lembaga merasa bangga atas kehadiran bapak dan ibu senior serta sesepuh yang akan memberikan pencerahan kepada adik-adik mahasiswa kami. Berkaitan dengan kegiatan merawat kerukunan kami di STAH Negeri Mpu Kuturan yang juga memiliki Rumah Moderasi,” kata dia.
Adapun rumah moderasi pada perguruan tinggi keagamaan negeri tersebut telah terwujud dalam beberapa program yang juga sejalan dengan apa yang dilakukan oleh FKUB.
“Jadi, dapat diibaratkan kegiatan hari ini merupakan gayung bersambut dari usaha yang telah kami lakukan selama ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian FKUB Provinsi Bali I Gusti Made Ngurah dalam sambutannya mengungkapkan rasa bahagia atas penyambutan dari STAH Negeri Mpu Kuturan.
“Secara pribadi dan mewakili FKUB Provinsi Bali berterima kasih atas penyambutan yang diberikan oleh STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Saya hadir bersama beberapa perwakilan majelis agama yang ada di Bali dan dari unsur majelis adat,” katanya.
Dia mengatakan sejarah FKUB Provinsi Bali sudah cukup panjang, dari Bernama FKAUB hingga kini menjadi FKUB selalu mengambil peran dalam merawat kerukunan, termasuk momentum-momentum penting yang dihadapkan pada kondisi yang dapat memicu konflik bernuansa SARA.
Pada sesi inti sosialisasi, Sekretaris FKUB Provinsi Bali I Gede Nurjaya berharap generasi muda yang berada di kampus agar menjadi agen perubahan dalam rangka penguatan kerukunan yang sesungguhnya sudah ada di Bali sejak lama. Dengan melihat potensi yang ada ia optimistis hal tersebut dapat terwujud.
“Seperti apa yang disampaikan oleh I Gusti Made Ngurah, saya juga amat bangga kepada mahasiswa dan juga tim yang menyiapkan acara, sehingga acara ini dapat terwujud,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi merawat kerukunan ini dihadiri oleh 100 mahasiswa dari berbagai program studi. Rombongan FKUB Provinsi Bali terdiri atas 8 orang pengurus dan 3 orang staf.