Palembang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2017 menggagas kegiatan penelitian berjudul “Survey Nasional Daya Tangkal Masyarakat terhadap Terorisme”. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sebagai pihak yang turut dilibatkan dalam pelaksanaannya berharap hasil penelitian tersebut bisa dijadikan kebijakan nasional dalam pencegahan terorisme.
“Setelah tahun lalu tidak ada penelitian, tahun ini ada lagi. Ini awal yang bagus, dan semoga menghasilkan kebaikan,” kata Ketua FKPT Sumatera Selatan, Uzirman Irwandi, saat membuka kegiatan coaching enumerator Survey Nasional Daya Tangkal Masyarakat terhadap Terorisme di Palembang, Rabu (26/4/2017).
Uzirman berharap hasil penelitian tersebut akan menjadi sebuah pijakan untuk menentukan bentuk kegiatan pencegahan terorisme ke depan. “Harapan kami setidaknya itu menjadi pijakan bagaimana terorisme bisa dicegah di Sumatera Selatan. Saya percaya setiap daerah memiliki karakteristiknya masing-masing,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Penelitian dan Pengkajian FKPT Sulawesi Selatan, Hamdan Juhanis. Dia menyebut penelitian yang dilakukan tahun 2017 ini memiliki kelebihan dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya.
“Ini akan langsung menyentuh masyarakat sampai di akar rumput, jadi kita akan sama-sama tahu bagaimana sebenarnya pendapat masyarakat tentang radikalisme,” ungkap Hamdan.
Melalui penelitian tersebut, Hamdan berharap hasilnya akan membantu penentuan kebijakan nasional dalam penanggulangan terorisme.
“Khususnya di daerah, dalam hal ini Sulawesi Selatan. Hasilnya nanti juga bisa sebagai landasan dalam menyusun program (pencegahan terorisme),” pungkas Hamdan.
Survey Nasional Daya Tangkal Masyarakat terhadap Terorisme dilaksanakan BNPT dan FKPT di 32 provinsi se-Indonesia dengan menggandeng beberapa pihak sebagai reviewer hasil, yaitu Daulat Bangsa, The Nusa Institute, dan Badan Litbang Kemenag RI. Kegiatan ini sendiri diawali dengan coaching enumerator dan ditutup dengan seminar hasil penelitian. [shk]