Padang – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat.
Ini disampaikan Ketua FKPT Sumatera Barat, Saiful Muslim, saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat di Kota Padang, Rabu (26/4/2017).
“Sekarang adalah eranya orang berebut menguasai media untuk kepentingannya masing-masing. Akan berbahaya jika orang mengabaikan penyebarluasan radikalisme terorisme melalui media, sehingga acara seperti ini sangat penting diadakan,” kata Saifiul.
Dikatakan oleh Saiful, media memiliki dua fungsi yang bertolak belakang dalam hal penanggulangan terorisme, yaitu ikut menyebarluaskan dan mencegah. Media akan bisa menjadi sarana pencegahan terorisme jika dikelola dengan selalu mengindahkan kaidah jurnalistik.
“Dan media ikut menyebarluaskan terorisme jika banyak membuat berita bohong atau hoax. Kita di sini untuk bersama-sama belajar membedakan berita bohong dan tidak bohong untuk bersama-sama juga mencegah terorisme,” pungkas Saiful.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Literasi Media di Padang adalah anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi, dan anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, dan CEO GEEVV Indonesia, Azka Silmi. Sebagai upaya pengayaan materi, FKPT Sumatera Barat menghadirkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia setempat sebagai narasumber daerah.
Kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat merupakan salah satu metode dari kegiatan dengan nama yang sama. Terdapat dua metode lainnya, yaitu Visit Media dan lomba karya jurnalistik dengan tema besar kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk]